UU Cipta Kerja Akselerator Ekonomi 2021, Game Changer-nya Vaksinasi

IVOOX.id, Jakarta - UU Cipta Kerja akan menjadi penggerak perekonomian Indonesia pada 2021 karena akan mengakselerasi penciptaan lapangan kerja. Namun, karena adanya pandemi Covid-19, yang pertama diperlukan adalah kepercayaan publik untuk mau beraktivitas secara normal, sehingga vaksin Covid-19 adalah kuncinya.
"Sumber dari persoalan adalah masalah kesehatan, di mana kepercayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan sosial dan ekonomi menurun, sehingga game changer-nya adalah vaksiniasi," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (11/12).
Airlangga menyatakan, Indonesia merupakan salah satu negara di ASEAN yang pertama mendapatkan vaksin karena akses sudah dirintis sejak awal pandemi pada Maret 2020.
Dengan hadirnya 1,2 juta dosis vaksin, lanjut dia, akan memberikan harapan dan kepercayaan masyarakat.
Di sisi lain, kata dia, UU Cipta Kerja merupakan reformasi struktural yang sudah lama ditunggu dan diyakini sebagai akselerator pertumbuhan perekonomian, utamanya untuk mendorong penciptaan lapangan kerja melalui pemberian kemudahan berusaha dan investasi.
"Penciptaan lapangan kerja sangat mendesak untuk dilakukan, karena 70 juta dari 130 juta angkatan kerja di Indonesia masih bekerja di sektor informal," kata dia.
Saat ini, penyusunan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Cipta Kerja terus dilakukan dengan membuka partisipasi masyarakat dan stakeholders seluas-luasnya.
Sementara itu, lembaga internasional J.P. Morgan memproyeksikan pasar bursa Indonesia akan terus tumbuh positif didorong oleh kegiatan ekonomi yang mulai pulih kembali, dengan dukungan stimulus pemerintah dan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja.
Perekonomian Indonesia pada 2021 menurut J.P. Morgan diperkirakan tumbuh sebesar 4 persen didukung oleh konsumsi sebesar 2,2 persen, investasi 1,2 persen, dan net ekspor sebesar 0,7 persen.
Sedangkan, beberapa sektor yang diprediksi akan menjadi kunci pemulihan ekonomi adalah sektor keuangan, infrastruktur/industri, dan korporasi berbasis ekonomi digital sebagai katalisator jangka menengah.
Indonesia diyakini akan mengalami booming ekonomi digital dan korporasi berbasis teknologi masa depan.
Menko Airlangga menambahkan ekonomi internet Indonesia saat ini mempunyai kapasitas 50 miliar dolar AS yang terdiri dari 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan lebih dari 10 persen kapitalisasi pasar saham, yang memiliki salah satu pertumbuhan tercepat di dunia.

0 comments