July 8, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Utusan Palestina Saat Pidato di PBB: Gaza saat ini adalah neraka dunia

IVOOX.id - Utusan Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin mengatakan dalam sidang darurat Dewan Keamanan (DK) bahwa "Gaza saat ini adalah neraka dunia."


"Menyelamatkan manusia dari neraka saat ini bagi PBB berarti menyelamatkan warga Palestina di Gaza," kata Riyad Mansour dalam pidatonya di sidang tersebut, yang diminta oleh Uni Emirat Arab (UEA).

Dikutip dari Antara, Mansour mengatakan 2,3 juta warga Palestina di Gaza mengalami penderitaan yang tak seorang pun boleh rasakan, seraya menyatakan bahwa "mereka dikepung dan dibom."

Utusan tersebut mengatakan separuh rumah di Gaza saat ini rusak atau hancur setelah serangan udara Israel, dengan lebih dari 1,4 juta orang terpaksa mengungsi.

"Hampir semua warga kami di Gaza menjadi pengungsi," kata Mansour, seraya menambahkan bahwa orang-orang tidur di dalam mobil dan di jalanan dan "masih dibunuh di mana pun mereka pergi."

Dia mengatakan lebih dari 8.000 warga Palestina telah tewas sejauh ini, termasuk lebih dari 3.000 orang di selatan Gaza, di mana Israel, kata dia, telah memindahkan ratusan ribu orang secara paksa.

"Angka yang mencengangkan ini terus meningkat karena tertundanya setiap menit aksi untuk menghentikan serangan yang intensif terhadap rakyat kami," katanya.

Utusan tersebut menyerukan kepada negara-negara anggota untuk bertindak sekarang, seraya mengatakan bahwa warga Palestina di Gaza "menghadapi kematian setiap hari dan setiap malam."

"Selamatkan mereka. Lihatlah mereka sebagai manusia," katanya menambahkan.Menlu tak habis pikir dengan sikap diam DK PBB atas situasi di Gaza

Sementara itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku heran atas sikap DK PBB yang diam saja melihat krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza.

Krisis kemanusiaan di Gaza menjadi salah satu topik bahasan dalam pertemuan Retno dengan Menteri Luar Negeri Belanda Hanke Bruins Slot di Jakarta, Selasa (31/10/2023).

"Posisi Indonesia sangat jelas. Masalah kemanusiaan harus menjadi fokus kita semua saat ini," kata Retno dalam konferensi pers setelah pertemuan itu.

"Dan Indonesia tidak akan mundur dalam membela keadilan dan kemanusiaan rakyat Palestina," tegas dia.

Sejak serangan 7 Oktober 2023, Dewan Keamanan PBB gagal menghasilkan resolusi mengenai krisis Israel-Palestina.

Ada empat rancangan resolusi yang diajukan, tetapi gagal diadopsi karena veto sejumlah anggota tetap dewan tersebut, yang terdiri dari Amerika Serikat, Prancis, Inggris, China, dan Rusia.

Rancangan resolusi yang diusulkan AS mengenai “jeda kemanusiaan” gagal disahkan karena diveto China dan Rusia, sedangkan draf Rusia tentang “gencatan senjata kemanusiaan” tidak dapat diadopsi karena kurang mendapatkan jumlah suara yang mendukung. Inggris dan AS memveto rancangan usulan Rusia ini.

DK PBB kembali mengadakan pertemuan di New York pada Senin sore (30/10) waktu setempat untuk mendengarkan laporan dari lembaga-lembaga PBB mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk konflik di Palestina.

Dalam pertemuan tersebut, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA), dan Badan PBB untuk Anak-Anak (UNICEF) melaporkan bahwa situasi di Gaza kian memburuk.

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, sejauh ini sudah lebih dari 8.000 warga Palestina ewas, sedangkan puluhan ribu lainnya luka-luka.

Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengungkapkan lebih dari 420 anak terbunuh dan terluka setiap hari.

"Saya memohon kepada Dewan Keamanan agar segera mengadopsi resolusi yang mengingatkan semua pihak akan kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional, menyerukan gencatan senjata, menuntut semua pihak mengizinkan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan," kata Russell dalam laman PBB.

Sementara itu, Kepala UNRWA Philippe Lazzarini menyatakan tingkat kehancuran dan tragedi kemanusiaan di seluruh Gaza sudah sangat "tak tertahankan".

0 comments

    Leave a Reply