Unpar Nonaktifkan Syarif Maulana Usai Viral Dugaan Pelecehan Seksual | IVoox Indonesia

April 27, 2025

Unpar Nonaktifkan Syarif Maulana Usai Viral Dugaan Pelecehan Seksual

Screenshot (215)
Tangkapan layar gedung Unpar (Universitas Katolik Parahyangan) Bandung. (unpar.ac.id)

IVOOX.id - Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung resmi menonaktifkan seorang dosen luar biasa bernama Syarif Maulana dari kampus. Hal tersebut imbas dari viral di media sosial terkait isu dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Syarif kepada mahasiswa.

Unpar menetapkan Syarif tidak boleh melakukan kegiatan akademik dan non-akademik mulai Senin (13/5/2024) yang diunggah di akun Instagram @satgasppks.unpar.

Dalam unggahan itu, pihak Unpar menyebutkan Syarif merupakan dosen luar biasa di Fakultas Filsafat pada semester genap tahun 2023/2024 yang mengajar secara team teaching. Ia mengajar mata kuliah filsafat dan sosial politik.

"Sejak munculnya beragam unggahan di media sosial yang menyatakan bahwa SM pihak yang terduga melakukan tindak kekerasan seksual, yang bersangkutan tidak diperkenankan pada kegiatan akademik dan non akademik di lingkungan Unpar," demikian disampaikan pada unggahan itu, Selasa (14/5/2024).

Sebelumnya dugaan aksi pelecehan seksual yang dilakukan Syarif tersebut beredar luas di media sosial X. Dalam narasi yang beredar, Syarif melakukan aksinya saat kelas filsafat daring yang digelarnya. Aksi tersebut juga duduga dilakukan Syarif tak hanya sekali.

Unpar mengimbau semua pihak yang mengalami kekerasan seksual oleh Syarif agar melaporkan melalui layanan pengaduan kekerasan seksual di lingkungan Unpar. Aduan akan direspons secara normatif dan administratif.

Lalu Unpar menyebut kampus akan terus mengawal masalah tersebut dan menjamin kampus aman tanpa kekerasan seksual. Kemudian pihak kampus Unpar juga akan memberikan pendampingan apabila diperlukan kepada korban tindak kekerasan seksual.

Sebelumnya beredar viral pengakuan Syarif Maulana melalui akun media sosial X @syarafmaulini yang diunggah pada Jumat (10/5/2024) pukul 11.31 WIB.

"Nama saya Syarif Maulana. Menyikapi postingan yang beredar di X dan media sosial lainnya, saya memohon maaf sebesar-besarnya dan menyampaikan pengakuan sebagai berikut:

"Saya mengaku bersalah atas perbuatan mengirimkan pesan lewat Whatsapp, DM X, atau Instagram pada sejumlah orang yang saya kenal langsung atau sebatas mutual di media sosial, yang berisi pesan genit dan flirting seperti permintaan foto diri (PAP), ajakan untuk bertemu, ajakan untuk berelasi, dan dalam kasus tertentu berujung pada pengiriman pesan mesum, tidak sopan dan tidak senonoh hingga ajakan untuk berhubungan seksual, yang menyebabkan perasaan tidak nyaman dan bahkan trauma pada korban," ungkap Syarif.

"Saya mengaku bersalah atas perbuatan yang dilakukan pada saat pertemuan tatap muka dengan sejumlah orang yang saya kenal langsung, yang menunjukkan dan menyampaikan pesan genit dan flirting, yang dalam kasus tertentu berujung pada pesan mesum, tidak sopan dan tidak senonoh berupa ajakan berelasi hingga ajakan berhubungan seksual, yang yang menyebabkan perasaan tidak nyaman dan bahkan trauma pada korban," tambahnya.

Syarif mengaku bersedia diperiksa oleh tim investigasi mengenai kasus kekerasan seksual yang ia lakukan.

“Terkait postingan di X perihal kasus kekerasan seksual saat saya bekerja di T**kom (antara tahun 2013 2017), saya bersedia diperiksa oleh tim investigasi dan bekerjasama penuh mengikuti segala proses yang diperlukan. Saya memohon maaf sebesar-besarnya pada para korban. Saya juga memohon maaf pada para pihak yang telah dirugikan akibat perbuatan saya ini, termasuk diantaranya teman-teman Kelas Isolasi, komunitas, jejaring, para penerbit, toko buku, penyelenggara acara, kampus, dan pihak-pihak lainnya yang pernah dan sedang bekerja sama dengan saya," paparnya.

“Terkait masalah pinjol dan keterlambatan pengiriman buku yang telah dipesan selama hampir dua bulan (sebagaimana dituliskan juga dalam sejumlah postingan di X), akan saya selesaikan secepatnya dan segera menghubungi pihak-pihak yang dirugikan. Perbuatan yang saya lakukan ini adalah murni kesalahan saya pribadi dan tidak ada sangkut pautnya dengan komunitas, jejaring, dan pihak-pihak lain yang pernah dan sedang bekerjasama dengan saya. Saya meminta maaf, sangat menyesal atas perbuatan-perbuatan tersebut, berjanji untuk tidak mengulanginya, dan bersedia menerima segala konsekuensi, bekerjasama penuh dalam proses pemeriksaan yang dilakukan oleh tim investigasi, serta bertanggung jawab menanggung seluruh biaya dan menjalankan langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka pemulihan psikis para korban,” pungkasnya.

0 comments

    Leave a Reply