Unisma Buat Gebrakan Baru Wujudkan Akreditasi Internasional | IVoox Indonesia

May 21, 2025

Unisma Buat Gebrakan Baru Wujudkan Akreditasi Internasional

IMG_20200821_225951

IVOOX.id, Malang - Universitas Islam Malang (Unisma), Jawa Timur, memacu mutu pendidikan guna menyongsong akreditasi internasional. Hal itu diwujudkan usai meraih ranking 44 peringkat klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Capaian ranking 44 itu merupakan prestasi yang layak diapresiasi lantaran sebelumnya ranking 85 dari 4.670 perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS). Prestasi yang sudah diraih Unisma sekaligus menempatkan kampus Nahdlatul Ulama (NU) terbesar di Indonesia ini mengungguli 49 PTN di Indonesia.

"Dengan capaian ini menyalip perguruan tinggi lainnya. Prestasi ini tak lepas dari perbaikan manajemen, SDM, prestasi dosen dan mahasiswa, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kerja sama dan inovasi yang telah kita hasilkan," tegas Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri M.Si kepada Media Indonesia, Kamis (20/8).

Sejauh ini Unisma melakukan percepatan dalam mewujudkan akreditasi internasional setelah sukses menerapkan merdeka belajar. Ada tujuh program studi yang diusulkan, yaitu Agroteknologi, Agribisnis, Peternakan, Manajemen, Akuntansi, Ilmu Hukum, dan Ilmu Administrasi Negara.

"Sekarang tim bekerja sudah menyiapkan usulan akreditasi tersebut. Progresnya bagus, kita kawal ketat, kami ingin menjadi leader di bidang pendidikan," katanya.

Berusaha mewujudkan akreditasi internasional itu sejalan dengan perombakan total kurikulum yang lebih disederhanakan dan dipadatkan. "Nomenklatur mata perkuliahan dirancang marketable," ujarnya. 

Dengan begitu kuliah didesain 40% penguasaan teori di kelas termasuk penguatan pendidikan etika, moral dan spiritual. Sedangkan 60% materi experience, research and development.

"Praktiknya melibatkan institusi pemerintahan, BUMN, industri, balai pertanian dan peternakan, kementerian hukum dan hak asasi manusia, industri perbankan, konservasi laut, administrasi negara dan administrasi bisnis. Intinya sesuai program studi. Penguatan pengalaman dipadukan dengan riset sehingga karya ilmiah lebih banyak lagi," imbuhnya.

Dalam konteks ini Unisma melakukan gebrakan sekaligus terobosan besar dalam bidang pendidikan. Ke depan, Unisma segera meluncurkan program magister mengabdi dan doktor mengabdi. Tak ketinggalan para mahasiswa diberi stimulus berupa rumah kreatif mahasiswa.

Di rumah kreatif itu sudah bermunculan inovasi baru mahasiswa. Selanjutnya pihak kampus membiayai riset untuk pengembangan inovasi Rp10 juta per proposal. 

"Program sudah berjalan 3 tahun terakhir, kampus menyediakan Rp1,5 miliar per tahun untuk riset mahasiswa. Penelitian dan pengabdian para dosen dialokasikan Rp3,5 miliar sampai Rp4 miliar termasuk Rp2 miliar hingga Rp2,5 miliar untuk penulisan buku," ungkapnya. 

Semua program itu, lanjutnya, merupakan ikhtiar guna percepatan akreditasi internasional dan memimpin bidang pendidikan secara nasional. Pendorong ikhtiar dengan meningkatkan riset, jurnal, inovasi, paten dan hak cipta, penerbitan buku termasuk lembaga sertifikasi profesi.

Saat ini, kata Maskuri, ribuan mahasiswa sudah mengikuti praktik di industri bersertifikat. Bahkan, Unisma menerapkan kuliah kerja nyata (KKN) dan praktik pengalaman lapangan (PPL) lengkap dengan join kurikulum melibatkan sejumlah negara, yaitu Taiwan, Thailand, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.

Para mahasiswa yang KKN dan PPL di luar negeri itu jurusan pendidikan, ekonomi, hukum dan kedokteran. Program itu diterapkan karena ada ratusan mahasiswa 15 negara kuliah di kampus terbesar NU tersebut. Selain itu, Unisma mengembangkan KKN tematik dipadukan dengan riset. KKN yang menggarap secara khusus semua bidang diantaranya UMKM, pertanian, peternakan dan pariwisata. Penerapan program lengkap dengan produk-produk makanan olahan yang dihasilkan laku di pasar.

0 comments

    Leave a Reply