Uni Eropa Tolak Kiriman Batu Bara dari Moskow, Kremlin: Tak Masalah, Kami Jual ke Pasar Lain

IVOOX.id, Jakarta - Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini masih terus berlanjut.
Serangan rudal dari pasukan Rusia telah membuat banyak kerusakan di kota-kota Ukraina.
Ukraina yang dulunya terkenal memiliki kota-kota yang tertata, kini berubah seperti kota yang tak layak huni.
Sebab banyak bangunan-bangunan yang mengalami kerusakan parah, bahkan ada bangunan yang sampai nampak tidak bisa perbaiki kembali.
Invasi yang dilakukan oleh Rusia ini telah diumumkan secara resmi oleh Presiden negara tersebut, Vladimir Putin sejak 24 Februari 2022.
Aksi militer dari pasukan Rusia ini telah mendapatkan banyak kencaman dari negara-negara Barat bahkan Amerika Serikat.
Walau demikian hal tersebut tidak membuat Presiden Rusia memundurkan pasukannya.
Di sisi lain, Rusia juga telah mendapatkan banyak sanksi-sanksi dari sejumlah negara yang turut menkencam invasi Moksow di Ukraina.
Baru-baru ini dikabarkan bahwa Uni Eropa (UE) menolak dan berhenti mengekspor batu bara dari Rusia.
Dilansir dari Zing News, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menanggapi penolakan batu bara dari Rusia oleh UE.
Pada 8 April Peskov mengatakan batu bara yang ditolak oleh UE akan di jual ke pasar lainnya.
“Pengiriman batu bara yang ditolak Eropa akan dialihkan ke pasar alternatif lain, batu bara tetap menjadi komoditas yang sangat populer,” kata Pekov.
Hal tersebut dikatakan oleh Pekov usai Eropa menyetuji sanksi kelima terhadap Rusia, yakni sanksi batu bara dan juga pembatasan individu sekaligus lembaga keuangan Moskow, serta pasokan teknologi tinggi dari Rusia.
Penolakan batu bara dari Rusia bahkan disebut akan menyulitkan bagi Eropa, terutama negara yang mengantungkan batu bara dari impor Rusia, kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak.
Bahkan Novak juga mengatakan bahwa menurutnya, Rusia mungkin akan mengalihkan ekspor batu bara ke negara-negara Asia Pasifik dengan memanfaatkan kapasitas di pelabuhan Laut Hitam dan Baltik.
Di sisi lain, Menteri Energi Nikolay Shulginov menuturkan bahwa keputusan Rusia yang mulai tidak mengimpor batubara akan berdampak buruk bagi sejumlah negara UE.
“Mengganti batu bara kita saat ini cukup sulit, mengingat karakteristik kualitas (batubara). Akibatnya, transisi akan memakan waktu lama, dan yang terpenting, harga batu bara akan jauh lebih tinggi. terkait dengan logistik,” kata Shulginov.

0 comments