Uni Eropa Serukan Sanksi Terhadap China Atas Perlakuan Terhadap Minoritas di Xinjiang

IVOOX.id, Brussels - Uni Eropa menyerukan sanksi yang menargetkan pembekuan aset pejabat China sebagai tekanan atas "penindasan yang parah" terhadap hak asasi manusia terhadap etnis Uighur di Xinjiang.
Laman jurist.org, Jumat (20/12), menyebutkan resolusi tersebut menyatakan bahwa Uighur dan etnis minoritas Muslim lainnya di Xinjiang dikenakan penahanan sewenang-wenang, penyiksaan, dan pengawasan secara digital. Sejauh ini, alat yang digunakan oleh Uni Eropa belum mengarah pada kemajuan nyata dalam catatan hak asasi manusia Tiongkok, dan dialog dengan pihak berwenang Tiongkok dinilai sangat penting.
Resolusi itu lebih lanjut mengatakan kebocoran dokumen-dokumen rahasia baru-baru ini tampaknya mengkonfirmasi bahwa lebih dari 1 juta Muslim, sebagian besar warga Uighur, ditahan di "kamp pendidikan ulang" di barat laut Xinjiang. Parlemen Eropa sangat mengutuk kamp-kamp ini dan menyerukan pemerintah China untuk membebaskan semua tahanan, yang ada di sana tanpa tuduhan atau hukuman.
Parlemen Eropa juga meminta pemerintah China untuk memberikan wartawan dan pengamat internasional akses ke Xinjiang sehingga mereka dapat menilai situasi di lapangan. Selain itu, mereka menyatakan keprihatinan atas pelecehan warga Uighur di luar negeri untuk tetap diam, kadang-kadang dengan menahan anggota keluarga.

0 comments