Uni Eropa Nyatakan Siap Hidup Tanpa Gas Dari Rusia

IVOOX.id, Brussels - Uni Eropa menyatakan siap jika Rusia memutuskan untuk memotong pasokan gas ke blok tersebut setelah invasi Ukraina dan Barat menjatuhkan sanksi, kepala energi Eropa mengatakan kepada CNBC Kamis.

UE menerima sebagian besar pasokan gas alamnya dari Rusia. Pada tahun 2020, negara tersebut menyumbang 43,4% dari stok gas alam UE, diikuti oleh Norwegia sebesar 20%.

Namun, setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi berat terhadap Moskow atas invasi tak beralasannya ke Ukraina pekan lalu, ada kekhawatiran bahwa Kremlin dapat membalas dengan memotong pasokan gas alam ke Eropa.

“Kami melihat dari situasi sebelumnya ketika Rusia menduduki Krimea dan kami memberlakukan sanksi bahwa mungkin ada pembalasan dari pihak Rusia, jadi, ya, kami siap bahwa pembalasan Rusia mungkin mencakup sektor energi,” Kadri Simson, perwakilan Uni Eropa. komisaris untuk energi, mengatakan kepada CNBC.

“Kami memiliki rencana darurat jika terjadi gangguan sebagian atau seluruh gas alam,” tambah Simson.

Eropa telah berjuang dengan harga energi yang lebih tinggi selama beberapa bulan dan keputusan Rusia untuk menyerang Ukraina telah memberikan tekanan yang lebih besar pada sektor ini. Patokan kontrak gas bulan depan Belanda mencapai level tertinggi baru pada hari Rabu di $205 per metrik ton.

UE telah berulang kali berbicara tentang perlunya keragaman pemasoknya, tetapi itu belum terwujud. Sekarang, di tengah perang di Ukraina di sisi timurnya, Komisi Eropa, badan eksekutif UE, mengatakan ingin mengakhiri ketergantungan pada Rusia ini.

“Kami tidak bisa terlalu bergantung pada pemasok yang secara eksplisit mengancam kami. Inilah sebabnya kami menjangkau pemasok global lainnya, ”kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen awal pekan ini.(CNBC)