Ucapan Selamat Jokowi pada Demokrat Menarik Perhatian Pengamat

IVOOX.id, Jakarta – Ucapan selamat Presiden Jokowi terhadap Partai Demokrat yang genap berusia 20 tahun pada Kamis lalu, menjadi indikasi hubungan Istana denga partai yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono tersebut baik-baik saja.
Hal itu diungkapkan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga dalam keterangan tertulisnya.
Menurutnya langkah Jokowi itu secara tersurat mengakui, Demokratnya AHY dibanding versi KLB-nya Moeldoko.
"Apresiasi Jokowi mengindikasikan respeknya terhadap partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)," katanya.
Menurut Jamiluddin, respek Jokowi itu memang menimbulkan spekulasi keberpihakannya kepada AHY sebagai ketua umum resmi DPP Demokrat.
Menurut Jamiluddin, spekulasi itu kiranya logis bila dikaitkan dengan pengakuan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly kepada AHY sebagai ketua umum Demokrat yang legal.
Menkumham sebagai perpanjangan tangan penguasa, kata dia, membuat Jokowi mengakui pengurus Demokrat yang resmi.
"Namun dunia politik tidak dapat dicermati dari yang tersurat saja. Hal-hal yang tersirat kerapkali justru bertolak belakang dengan yang tersurat," kata Jamiluddin.
Apalagi, sambung dia, selama ini publik tidak melihat tindakan Jokowi menegur Moeldoko yang terlibat dalam KLB Deli Serdang. Bahkan, Moeldoko menerima dengan senang hati saat didaulat menjadi ketua umum di KLB Deli Serdang.
Kubu Moeldoko juga terus melakukan berbagai upaya hukum. Jamaluddin menyebut, tentu sulit dipahami kalau semua upaya tersebut tidak mendapat restu Moeldoko sebagai orang kepercayaan Jokowi. Tetapi semua sikap dan tindakan Moeldoko itu terkesan didiamkan Jokowi. Tidak ada sanksi apapun yang diberikan Jokowi kepada Moeldoko.
"Jadi, antara yang tersurat dan yang tersirat tampaknya tidak sejalan. Karena itu, masih sulit menyatakan kalau Jokowi lebih berpihak kepada AHY daripada Moeldoko," kata Jamiluddin.

0 comments