Turunkan 11 Kg dalam 14 Hari Lewat Diet Telur Rebus

IVOOX.id, Jakarta - Diet telur meminta Anda lebih banyak makan telur dibanding jenis protein lain. Diet ini juga membatasi jenis sayur, buah, dan minuman yang dapat Anda konsumsi. Kenali lebih jauh seputar diet telur ini!
Diet telur rebus sebenarnya tidak hanya dengan telur rebus saja. Diet telur dianggap mampu menurunkan belasan kg hanya dalam dua pekan saja
Apa itu diet telur?
Seperti namanya, diet telur membuat pengikutnya harus mengonsumsi telur sebagai sumber protein utamanya.
Diet telur juga menekankan pada pola makan yang rendah karbohidrat dan rendah kalori.
Anda hanya boleh meminum air putih dan minuman tanpa kalori lainnya selama menjalani diet ini.
Bicara soal pantangan, Anda juga tidak boleh mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan mengandung gula, seperti roti, pasta, nasi, bahkan buah-buahan tertentu.
Anda hanya boleh makan tiga kali dalam sehari, yakni sarapan, makan siang, dan makan malam. Satu-satunya camilan yang boleh Anda konsumsi hanyalah air putih.
Diet dengan telur biasanya dilakukan selama 14 hari. Selain menurunkan berat badan, diet ini juga bisa dilakukan sebagai upaya mempertahankan massa otot meski Anda sudah mengalami penurunan bobot tubuh.
Saat ini, banyak versi dari diet telur rebus, tapi prinsip kerjanya sebetulnya mirip.
Anda harus sarapan dengan telur rebus, kemudian Anda bisa mengonsumsi sumber protein hewani lain beserta sayur atau buah saat makan siang dan makan malam.
Protein hewani dan buah serta sayur yang dapat Anda konsumsi pun tidak sembarangan. Protein yang boleh dimakan hanyalah telur, daging ayam, daging kalkun dan ikan. Sedangkan buah dan sayur yang diizinkan masuk ke tubuh Anda hanyalah jeruk bali, brokoli, asparagus, jamur, dan bayam.
Diet telur diklaim dapat menurunkan berat badan Anda hingga 9-11 kg per minggu. Namun, pendapat ini disimpulkan berdasarkan testimoni orang yang melakukan diet telur saja.
Jenis diet telur dan contoh menunya
Jika Anda membayangkan menu makan orang yang menjalani diet telur hanyalah telur rebus, Anda tidak sepenuhnya salah. Pasalnya, ada penganut diet telur ekstrem yang memang hanya makan telur rebus dan minum air putih setiap hari.
Diet demikian disebut dengan mono diet dan sangat tidak disarankan oleh para ahli gizi karena akan membuat Anda menderita kekurangan gizi.
Sebaliknya, bagi Anda yang penasaran dengan diet telur, Anda dapat mengonsumsi menu diet sesuai jenis diet telur sebagai berikut.
1. Diet tradisional
Aliran ini adalah jenis diet telur yang paling banyak pengikutnya. Pasalnya, Anda dapat mengonsumsi sumber protein di luar telur, meski porsinya harus lebih sedikit dibanding telur itu sendiri.
Anda juga dapat mengonsumsi sayur-sayuran yang rendah karbohidrat, seperti kale, brokoli, dan bayam.
Sebaliknya, sumber karbohidrat seperti pasta, roti, dan nasi tidak boleh dikonsumsi sama sekali.
Contoh menu diet telur tradisional adalah:
Sarapan: dua butir telur dan sayur rendah karbohidrat
Makan siang: protein tanpa lemak dengan sayuran hijau
Makan malam: telur atau protein tanpa lemak dengan sayur rendah karbohidrat.
Dalam diet telur tradisional juga tidak dikenal istilah snacking alias ngemil, kecuali dengan minum air putih. Diet ini juga biasanya dilakukan selama 14 hari.
2. Diet telur-jeruk bali merah (grapefruit)
Aliran diet telur ini pada dasarnya sama dengan aliran tradisional di atas.
Hanya saja, penganut diet yang satu ini juga menyertakan konsumsi setengah buah jeruk bali merah dalam setiap menu makannya.
Contoh menu makan diet telur-jeruk bali merah adalah sebagai berikut:
Sarapan: dua butir telur dan setengah butir jeruk bali merah
Makan siang: satu porsi daging tanpa lemak dengan bayam dan setengah butir jeruk bali merah
Makan malam: satu porsi ikan atau telur dan setengah butir jeruk bali merah.
Ada pula jenis diet telur yang dinamakan ‘diet medis’ atau medical egg diet yang memperbolehkan pengikutnya memakan telur, roti, dan berbagai jenis sayur dan buah.
Anda juga bisa minum minuman selain air putih, misalnya kopi hitam selama ia tidak diberi pemanis tambahan.
Diet telur ini diklaim sebagai cara dokter menurunkan berat badan pasiennya sebelum operasi.
Namun, klaim ini tidak terbukti kebenarannya karena dokter biasanya menggunakan cairan diet khusus dan mengawasi pasiennya dengan sangat ketat selama menjalani diet sebelum operasi.
Hati-hati efek samping diet telur
Telur memang merupakan sumber protein yang baik bagi tubuh. Namun, hanya mengonsumsi telur dan membatasi makanan bernutrisi lainnya juga dinilai oleh banyak praktisi kesehatan sebagai cara yang buruk untuk menurunkan berat badan Anda.
Diet yang kaya protein, tapi rendah karbohidrat seperti diet dengan telur ini bisa menaikkan risiko Anda terkena penyakit jantung dan paru-paru. Selain itu, menu diet telur juga membuat Anda kurang mendapatkan asupan serat sehingga meningkatkan risiko terkena masalah-masalah pencernaan, seperti diare maupun konstipasi.

0 comments