Tumbuhkembangkan Wirausaha Pertanian, Kementan Adakan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022 | IVoox Indonesia

July 27, 2025

Tumbuhkembangkan Wirausaha Pertanian, Kementan Adakan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022

-Resize_20221114_164536_6587
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi saat membuka Sosialisasi Pelatiahan Sejuta Petani dan Penyuluh (14/11). (Foto: Ist)

IVOOX.id, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), kembali menyelenggarakan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Volume 4 Tahun 2022 “Wirausaha Pertanian” tanggal 22-24 November secara online.

Menteri Pertanian, Syharul Yasin Limpo mengungkapkan, dunia saat ini membutuhkan tangan-tangan kreatif anak muda dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. 

Hasil dari pertemuan G20, bahwa pemberdayaan petani menjadi kunci utama dalam menjaga ketahanan pangan. “Pembedayaan petani menjadi titik sentral dan menjadi agent krusial dalam pecapaian ketahanan pangan, meskipun dalam implementasi kebijakan, anggaran, pemberdayaan petani sampai kecil bawah belum optimal. ”, ujar Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi saat membuka Sosialisasi Pelatiahan Sejuta Petani dan Penyuluh. (14/11) 

Dedi mengungkapkan, untuk sampai pemberdayaan tersebut dibutuhkan Pertama, akses dan pemanfatan teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Kedua, pemberdayaan ditujukan untuk petani agar mampu akses modal “Jadi ternyata, pertanian itu harus agribisnis, bukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sendiri tapi mencari keuntungan sebanyak banyak”, katanya.

“Pertanian itu harus berbasis bisnis, maka perlu modal. Dari pemanfaatan modal tersebut, bisa menggenjot produktivitas dan menghasilkan produk yang berkualitas dan melipatgandakan modal untuk mencapai keuntungan. Selain itu, petani harus mampu mengakses pasar dengan baik. Karena pasar sangat menentukan berapa produksi yang harus dikeluarkan dan produktivitas yang harus dicapai petani”, tambahnya.

Dirinya menambahkan, peningkatan produktivitas, hanya masalah kecil dalam sistem agribisnis. Menurutnya, yang paling penting adalah perhatian kepada petani milenial, karena mereka penerus regenerasi petani untuk mejamin keberlangsungan pertanian indonesia.

Untuk menjamin pertanian terus berlangsung, maka pertanian harus menghasilkan uang dan menguntungkan. Maka, pemberdayaan petani saat ini tidak hanya di on farm, tapi juga di off farm menjadikan produk turunan dan olahan guna menambah nilai tambah. Karena, produk olahan itu jauh lebih tinggi keuntungannya apalagi bisa dikemas baik sehingga bisa mencapai ekspor.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Leli Nuryati mengatakan, Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh rencananya akan dibuka oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, dengan target 1.740.920 peserta. “Ini merupakan suatu gerakan pemberdayaan dan membangun petani yang berwirausaha, berpikir bisnis bahwa pertanian itu menguntungkan”, ucapnya.

“Pelatihan ini juga tahapan pemberdayaan petani agar mampu mengakses inovasi teknologi, modal, pasar dengan baik, itu untuk mencapai ketahanan pangan. Dimana nantinya penyuluh dan widyaiswara mampu mengimplentasikannya, menciptakan wirausaha pertanian”, tambahnya.

0 comments

    Leave a Reply