Tumbuh 28.7%, Laba Bank Mandiri Semester I Rp12,2 Triliun | IVoox Indonesia

August 26, 2025

Tumbuh 28.7%, Laba Bank Mandiri Semester I Rp12,2 Triliun

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2017 PT Bank Mandiri (persero) Tbk menyetujui pengangkatan Agus Dwi Handaya, Panji Irawan, Alexandra Askandar, dan Donsuwan Simatupang sebagai direksi baru perseroan periode 2018-2023, menyusul berakhir masa tugas Ogi Prastomiyono, Tardi, dan Kartini Sally sebagai direksi perseroan periode sebelumnya.  Pemegang saham juga mengangkat kembali Hery Gunardi menjadi direksi. Perubahan pengurus ini diharapkan dapat memperkuat kinerja perseroan dalam merealisasikan komitmen membangun negeri.  Dengan demikian, susunan Dewan Direksi Bank Mandiri terdiri atas Kartika Wirjoatmodjo (Direktur Utama), Sulaiman Arif Arianto (Wakil Direktur Utama), Royke Tumilaar (Direktur Corporate Banking), Hery Gunardi (Direktur Bisnis dan Jaringan), Ahmad Siddik Badruddin (Direktur Manajemen Risiko).  Lalu, ada Rico Usthavia Frans (Direktur Teknologi Informasi dan Operasi), Darmawan Junaidi (Direktur Treasurydan International Banking), Agus Dwi Handaya (Direktur Kepatuhan), Panji Irawan (Direktur Keuangan), Alexandra Askandar (Direktur Hubungan Kelembagaan), dan Donsuwan Simatupang (Direktur Retail Banking).  "Perubahan ini menjadi bentuk dukungan pemegang saham kepada pengurus perseroan dalam mendorong pencapaian target bisnis jangka pendek dan jangka panjang, baik dalam pengelolaan aset maupun penciptaan profitabilitas," ucap Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Rabu (21/3/2018).  Dia mengaku, perseroan juga akan terus berkontribusi pada program-program strategis nasional dalam rangka percepatan laju pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan, termasuk dalam program infrastruktur dan program sosial kemasyarakatan.  Sebelumnya, Agus Dwi Handaya adalah SEVP Corporate Transformation & Finance Bank Mandiri dan Panji Irawan adalah Direktur Treasury & International BNI. Sementara Alexandra Askandar sebelumnya menjabat SEVP Corporate Banking dan Donsuwan Simatupang merupakan Direktur Risk Management BRI.

IVOOX.id, Jakarta - Bank Mandiri (BMRI) membukukan laba sebesar Rp12,2 triliun pada semester I 2018 atau tumbuh 28,7 persen dibandingkan periode yang sama 2017 (yoy) yang sebesar Rp9,5 triliun.

"Pertumbuhan ini didukung oleh kenaikan 'fee based income' 18,1 persen dan penurunan biaya CKPN 15,4 persen," kata Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (19/7).

Hery menjelaskan peningkatan laba ini menunjukkan adanya perbaikan kualitas dalam penyaluran kredit dan upaya untuk menekan terjadinya kredit bermasalah (NPL).

"Penurunan biaya CKPN tersebut merupakan cerminan progres Bank Mandiri dalam menurunkan NPL, melakukan 'collection', serta kedisiplinan restrukturisasi kredit," ujarnya, dikutip Antara.

Selain itu, tambah dia, upaya yang juga telah dilakukan untuk mendorong pertumbuhan laba dalam periode ini adalah dengan mendorong efisiensi di berbagai sektor.

"Kita juga melakukan efisiensi, seperti mengurangi pembukaan kantor cabang, karena kita fokus meningkatkan produktivitas cabang dan menurunkan biaya operasional," kata Hery.

Bank Mandiri mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp762,5 triliun atau tumbuh 11,8 persen pada semester I-2018, dibandingkan periode semester I-2018 sebesar Rp682 triliun.

Pertumbuhan kredit ini hampir sama dengan rata-rata pertumbuhan kredit Bank Mandiri selama lima tahun terakhir sebesar 11,9 persen.

Laju positif itu didukung oleh pertumbuhan kredit segmen korporasi besar sebesar 22,2 persen dan kredit segmen mikro sebesar 24,8 persen menjadi Rp296,8 triliun dan Rp90,6 triliun.

Kinerja tersebut didukung oleh rasio kredit bermasalah (NPL) yang membaik dari 3,82 persen pada semester I-2017 menjadi 3,13 persen pada semester I-2018.

Kondisi tersebut memangkas alokasi biaya pencadangan Bank Mandiri menjadi Rp7,9 triliun dari Rp9,3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dana murah Bank Mandiri juga telah mencapai Rp519 triliun dengan rasio dana murah terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar 64,60 persen.

Pertumbuhan itu ditopang oleh peningkatan tabungan sebesar Rp25,9 triliun menjadi Rp332,1 triliun, dan kenaikan giro sebesar Rp2,7 triliun menjadi Rp186,7 triliun.

Bank Mandiri mencatatkan DPK sebesar Rp803 triliun atau tumbuh 5,5 persen pada semester I-2018, dibandingkan periode semester I-2017 sebesar Rp760,9 triliun.

"Kinerja solid tersebut menunjukkan bahwa Bank Mandiri telah melakukan perbaikan signifikan baik dari sisi pengelolaan aset produktif serta penajaman fokus bisnis, meskipun kondisi perekonomian eksternal masih belum sepenuhnya kondusif," kata Hery.

0 comments

    Leave a Reply