Trump Terancam Lengser, Di Ambang Krisis Pemilu untuk Pertama Kali Amerika Siapkan Skenario Terburuk | IVoox Indonesia

July 10, 2025

Trump Terancam Lengser, Di Ambang Krisis Pemilu untuk Pertama Kali Amerika Siapkan Skenario Terburuk

IMG-20201003-WA0006

IVOOX.id, Jakarta - Menyusul hasil tes positif Covid-19 Donald Trump dan First Lady Melania, Amerika Serikat disebut sejumlah komentator politik di ambang krisis jika sampai kondisi Trump tak seperti yang diharapkan.

Di antaranya disuarakan mantan host CNN Piers Morgan melalui akun Twitter miliknya. Ia menyebut Amerika berada dalam cengkeraman krisis besar-besaran dengan konsekuensi konstitusional.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Jumat (2 Oktober 2020) menghadapi skenario terburuk jelang pemilu 3 November mendatang, Trump berpotensi dipaksa untuk melepas kendali eksekutif pada Wakil Presiden Mike Pence.

Tak itu saja, tiket capres Partai Republik pun bisa diambil alih Pence seandainya Trump tidak mampu melanjutkan agenda karena infeksi Covid-19.

Trump mengonfirmasi pada hari Jumat bahwa dia dan sang istri Melania dinyatakan positif terkena virus corona setelah bepergian dengan stafnya Hope Hicks, yang mulai merasakan gejala pada Kamis pagi.

“Malam ini, @FLOTUS dan saya dinyatakan positif COVID-19. Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan. Kami akan melewati ini BERSAMA!” demikian cuitan Trump melalui akun Twitter.

Di usia 74 tahun, Trump berada pada kategori risiko komplikasi serius yang lebih tinggi dari penyakit akibat virus yang sangat menular itu.

Dengan pemilihan presiden kurang dari 32 hari lagi, hasil positif Trump berarti pemerintah kemungkinan harus mempertimbangkan rencana darurat yang sejalan dengan konstitusi. Ini jika presiden sakit parah menjelang 3 November.

Amandemen ke-25 menyatakan wakil presiden harus menggantikan panglima tertinggi jika tidak dapat melanjutkan masa jabatannya. Dan seandainya Pence tidak mampu memegang kendali, maka kewenangan dilimpahkan pada Ketua DPR dalam hal ini Nancy Pelosi.

Pemilu yang kian dekat semakin memperumit masalah, karena komite nasional Demokrat dan Republik juga dapat memilih pengganti untuk mencalonkan diri sebagai kandidat partai mereka jika Trump mundur.

Panitia bisa memilih calon wakil presiden atau anggota partainya yang lain.

Proses seleksi akan tergantung pada anggaran rumah tangga masing-masing pihak. Di bawah skenario ini, semua 168 anggota Partai Republik harus bertemu untuk memberikan suara bagi pengganti Trump.

Meski skenario terburuk tersebut masih hipotetis, tapi akan menjadi yang pertama sampai terjadi. Sebab tidak ada calon presiden dari salah satu partai yang pernah meninggal atau mundur sebelum pemilihan.

Gedung Putih sebelumnya merilis agenda hari Jumat yang menunjukkan Trump sedianya melakukan penggalangan dana di hotelnya di Washington, D.C. dan rapat umum politik di Sanford, Florida.

0 comments

    Leave a Reply