Trump Sembunyi di Bunker Saat Demonstran Geruduk Gedung Putih, China Meledek...

IVOOX.id, Washington DC - Ketika aksi demonstrasi dipicu kematian seorang warga Afro-Amerika oleh polisi bergejolak di seluruh AS, termasuk di depan Gedung Putih, pada Jumat malam, Donald Trump dibawa ke bunker khusus. Tak pelak ini memicu sarkasme, terutama dari China.
Kematian Floyd di Minneapolis pada hari Senin, telah memicu keresahan dan protes di banyak kota di AS, termasuk Washington DC. Demonstran telah berkumpul di luar Gedung Putih sejak Jumat malam, dengan bentrokan meletus sesekali di luar batas Gedung Putih.
Ketika para pemrotes berkumpul di Gedung Putih pada hari Jumat, New York Times melaporkan, "Agen-agen Secret Service tiba-tiba membawa presiden ke bunker bawah tanah yang digunakan di masa lalu selama serangan teroris."
Sebelumnya, Donald Trump dikecam karena responsnya yang tak dewasa dan malah mengundang kekerasan dengan mengancam aksi bersenjata terhadap kekerasan yang terjadi.
Bunker yang sama digunakan untuk melindungi wakil presiden Dick Cheney selama serangan teror 11 September 2001, di mana ketika itu Presiden George W Bush berada di luar Washington.
“Presiden dan keluarganya bingung dengan pengalaman mereka pada hari Jumat malam, menurut beberapa penasihat,” kata laporan Times.
Trump telah banyak dikritik karena tanggapannya terhadap protes yang telah mengguncang negara sejak video kematian Floyd mulai menyebar di media sosial.
Meskipun hari-hari protes damai dan bentrokan keras dengan polisi di beberapa kota besar di Amerika, Trump belum berbicara kepada dan telah berulang kali mengirim pesan menghasut melalui Twitter.
Pada Jumat malam, Trump mencuit bahwa pengunjuk rasa bisa diserang dengan "anjing ganas dan senjata tak menyenangkan" yang digunakan oleh Dinas Rahasia AS dan menuduh walikota DC karena diduga tidak menyediakan polisi untuk melindungi Gedung Putih.
"Mereka membiarkan 'demonstran' menjerit dan berteriak-teriak sebanyak yang mereka inginkan, tetapi setiap kali seseorang menjadi terlalu lincah atau keluar dari barisan, mereka akan dengan cepat menjatuhkan mereka, sulit - tidak tahu apa yang menimpa mereka," kata Trump.
"Jika mereka [melanggar pagar]," presiden melanjutkan, "mereka akan disambut dengan anjing-anjing yang paling ganas, dan senjata paling tidak menyenangkan, yang pernah saya lihat. Saat itulah orang-orang akan terluka parah, setidaknya. "
Presiden telah berbicara dengan keluarga berduka George Floyd, tetapi menurut saudara laki-laki Floyd, Philonise Floyd, percakapan itu berlangsung singkat. "Dia tidak memberi saya kesempatan untuk berbicara," kata Floyd kepada MSNBC.
Di China, aksi rasial di AS menjadi "makanan empuk" untuk membalas serangan berulang AS terhadap diskriminasi di China.
Terkait Trump yang masuk bunker, seorang diplomat China mencuit: Mr Prsident, Jangan bersembunyi, ayo hadapi para demonstran!

0 comments