Total Realisasi Investasi KEK Tembus Rp 294,4 Triliun

IVOOX.id – Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Susiwijono Moegiarso mengatakan, secara kumulatif, total realisasi investasi di KEK telah mencapai Rp 294,4 triliun, dengan tambahan investasi Rp 40,48 triliun sepanjang semester pertama 2025.
Pada periode yang sama kata Susiwijono, KEK juga berhasil menyerap 28.094 tenaga kerja atau 56,4 persen dari target tahun ini, menambah penyerapan tenaga kerja secara akumulatif menjadi 187.376 orang dengan 442 pelaku usaha.
Susiwijono mengatakan, pengembangan KEK juga diarahkan untuk turut mendukung pencapaian target-target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dan visi Indonesia Emas 2045.
“Salah satu prioritas nasional kita adalah melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Sejalan dengan RPJMN tersebut, ke depan KEK akan terus kita kembangkan, salah satunya dengan mendorong ekspor sekaligus memperkuat substitusi impor,” katanya dalam siaran pers Kamis (11/9/2025).
Upaya pengembangan KEK kata Susiwijono juga diikuti dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), riset, dan inovasi teknologi untuk menciptakan daya saing jangka panjang.
Lebih jauh, KEK juga diposisikan sebagai simpul strategis nasional dan internasional dengan konektivitas yang terintegrasi, serta sebagai promosi investasi global. Hal ini diharapkan akan dapat memperkuat branding KEK Indonesia sebagai destinasi investasi unggulan dunia.
Susiwijono mengatakan, melalui kebijakan hilirisasi dan pengembangan KEK diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi global, memperkuat ekspor, serta membuka peluang besar bagi tumbuhnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di berbagai daerah.
Menurutnya hal ini dapat terlihat di KEK Gresik di mana PT Freeport Indonesia telah meresmikan pabrik smelter terbesar di dunia yang tidak hanya memperkuat industri tembaga nasional, tetapi juga mampu menghasilkan komoditas emas.
Sementara itu, KEK Kendal resmi menghadirkan pabrik anoda baterai dengan kapasitas 80 ribu ton per tahun, setara untuk mendukung 1,5 juta mobil listrik (EV). Di sektor hilirisasi kelapa sawit, KEK Sei Mangkei telah memperkuat perannya dengan menarik investasi sebesar Rp 6,5 triliun dan dengan ekspor yang mencapai Rp 2,7 triliun pada 2024.
Dari sektor pendidikan, KEK Singhasari telah memulai perkuliahan di kampus King’s College London (KCL) dengan target 5 program studi dan 750 mahasiswa hingga 2030.
Di bidang ekonomi digital, KEK Nongsa juga berhasil menarik investasi senilai Rp 5,8 triliun dari sejumlah perusahaan data center global. Melalui skema Two Countries Twin Parks (TCTP) Indonesia-Tiongkok, KEK Industropolis Batang direncanakan akan menyerap investasi sebesar USD3,6 miliar atau setara dengan Rp 59,3 triliun.
Pada bidang kesehatan, KEK Sanur juga telah menghadirkan layanan unggulan melalui Bali International Hospital (BIH) dan sejumlah klinik dengan realisasi investasi yang mencapai Rp 4,42 triliun. Kehadiran kawasan ini diproyeksikan akan menghemat devisa hingga Rp 86 triliun dari layanan kesehatan masyarakat yang sebelumnya banyak dilakukan di luar negeri.

0 comments