Tolak Penjatahan Polri-Jaksa Pimpinan KPK | IVoox Indonesia

May 8, 2025

Tolak Penjatahan Polri-Jaksa Pimpinan KPK

Presiden-Jokowi-Terima-Sembilan-Pansel-Calon-Pimpinan-KPK-di-Istana-doc.calon-ivoox.id_

IVOOX.id, Mataram - Aktivis hukum yang tergabung dalam Jaringan Peradilan Bersih (Jepred) Nusa Tenggara Barat menolak adanya framing atau pembingkaian  dalam seleksi calon pimpinan KPK yang harus  terdapat unsur kepolisian dan kejaksaan.

"Kok dari kejaksaan dan polri. Ini tidak boleh terjadi karena KPK adalah lembaga independen," kata Koordinator Jaringan Peradilan Bersih (Jepred) NTB Amri Nuryadin di Mataram, Senin (1/7).

Ia menyatakan, seleksi komisioner KPK harus berdasarkan kriteria pakta integritas dan tidak berdasarkan penjatahan dari lembaga tertentu. Oleh karena itu, cara penjatahan seleksi komisioner KPK harus ditolak.

"Penjatahan dalam seleksi komisioner KPK akan mengganggu cara kerja internal KPK dalam proses kerja intelijen, penyelidikan, dan penyidikan kasus tipikor yang melibatkan oknum lembaga kepolisian dan kejaksaan," ujarnya.

Selain itu, menurutnya, penjatahan unsur kepolisian dan kejaksaan dalam seleksi komisioner KPK juga dikawatirkan akan menciptakan konflik kepentingan dalam tubuh KPK. Karena dimungkinkan proses pemeriksaan kasus tipikor kandas ditengah jalan karena terjadi tekanan dari kedua lembaga itu.

"Kehawatiran ini sejalan apabila melihat tingkat kepercayaan publik terhadap kepolisian dan Kejaksaan Agung masing-masing hanya 57 % dan 63 %. Dan ini masih dalam kategori cukup rendah," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga menyoroti minimnya jumlah pendaftar calon pimpinan KPK setelah ditetapkannya Pansel dan waktu pendaftaran.

"Apakah ini menandakan orang-orang yang akan mendaftarkan diri menjadi enggan mendaftar karena keberadaan Pansel tersebut?," terangnya.

Karena itu, menurutnya Pansel komisioner KPK tidak terframing komisioner KPK harus terdapat unsur kepolisian dan kejaksaan. Sebab, Pansel melakukan seleksi komisioner KPK harus berdasarkan sejumlah kriteria. Yakni, tidak memiliki rekam jejak buruk baik langsung-maupun tidak langsung terlibat dalam kasus Tipikor. Tidak pernah tersangkut kasus pelanggaran etika profesi dalam lembaga tempat bekerja. Memiliki konsep baru dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi dan memiliki pengalaman dalam bekerjasama dengan lembaga negara dan lembaga sosial serta tidak berafiliasi dengan partai politik dan lembaga swasta serta tidak terlibat dalam gerakan radikalisme.

"Atas dasar itu, kami mengusulkan figure-figur yang kompeten dan layak untuk memimpin lembaga KPK baik dari sisi keilmuan dan pengalaman memimpin serta jauh dari praktik-praktik korupsi," tegas Amri.

0 comments

    Leave a Reply