Tips Agung Lulus IPK 3,99 di ITB: Hidup Cerdik Seperti Ular, Tulus Seperti Merpati | IVoox Indonesia

May 9, 2025

Tips Agung Lulus IPK 3,99 di ITB: Hidup Cerdik Seperti Ular, Tulus Seperti Merpati

IMG-20220807-WA0010
Tips Agung Lulus IPK 3,99 di ITB: Hidup Cerdik Seperti Ular, Tulus Seperti Merpati (Foto: Ist)

IVOOX id, Jakarta - Semua mahasiswa pernah berandai-andai mendapatkan nilai sempurna. Sama halnya dengan Michael Agung Nugroho.

Agung berhasil meraih predikat Wisudawan Juli ITB 2022 dengan IPK tertinggi, yakni 3,99 dari 4,00 pada wisuda ketiga Institut Teknologi Bandung (ITB) Tahun Akademik 2021/2022.

Mahasiswa Program Studi Teknik Dirgantara, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Angkatan 2018 itu selama kuliah cukup banyak menghabiskan waktu di UKM Catur Percama ITB.

Sebagai introvert yang tidak terlalu menyukai keramaian, Agung mengaku menggemari olahraga catur karena bisa mengasah pikiran seraya membangun hubungan dekat dengan teman-teman. Dia juga tergabung sebagai anggota Aksantara ITB.

Pada tingkat 3, Agung dan tim sempat berpartisipasi dalam lomba Kontes Robot Terbang Indonesia pada divisi vertical take off landing (VITOL) dan berhasil merakit robot UAV yang mampu diterbangkan otomatis, kendati belum berhasil menjadi juara.

Hanya berjarak 0,01 dari kesempurnaan, perjuangan lulusan SMA Kolese Loyola Semarang ini mendapatkan indeks 3,99 melalui strategi cerdik. Umumnya, komponen utama indeks kuliah mencakup UTS, UAS, dan tugas besar.

Karena pengumpulan tugas besar seringkali bersamaan dengan UAS, Agung fokus mengupayakan nilai tinggi di UTS. Sehingga, tidak perlu chaos saat akhir semester.

Pada semester 2 dan 7, Agung mendapatkan 1 indeks AB. Meski sedih, hal tersebut mengurangi tekanan untuk mendapat nilai sempurna setiap semester, sambil memotivasi menjaga dan meningkatkan nilai.

“Dapat IP berapa pun harus disyukuri asalkan kita tau kita sudah mengusahakan yang terbaik,” kata Agung dikutip dari laman itb.ac.id, Selasa, 2 Agustus 2022.

Program Studi Teknik Dirgantara membagi tugas akhir menjadi dua tahap. Agung menjalani TA tahap kedua sambil bekerja.

Uniknya, bukannya mendistraksi, justru pekerjaan Agung memotivasi menyelesaikan TA dengan baik. Melihat murid ajarnya bersemangat mencari ilmu mengingatkannya akan tugasnya sebagai mahasiswa dan kepercayaan orang tuanya.

“Prinsipku, kalau kita mengambil keputusan pasti ada risikonya. Aku ambil keputusan (mengerjakan TA) sambil kerja. Kalau mau ambil keputusan harus matang dan kalau sudah diambil harus dijalankan sampai selesai,” kata Agung.

Lagipula, kata dia, tujuan utama belajar bukan untuk IP tapi ilmu. Namun, IP juga bukti mahasiswa paham ilmu dan mengejar IP lebih untuk membanggakan orang tua.

"Karena, jujur aja, IP tinggi aku bangga, tapi aku yakin orang tua yang akan lebih bangga," tutur Agung.

Selain strategi yang cerdik serta rasa tanggung jawab pada orang tua, Agung juga mengingatkan akan pentingnya menjadi adaptif dan memiliki niat yang benar. “I live by this quote, yaitu kita hidup harus cerdik seperti ular, tulus seperti merpati,” ucap dia.

Agung menjelaskan makna cerdik seperti ular yakni tahu harus berbuat apa, saat kapan. Tulus seperti merpati artinya melakukan sesuatu harus dengan motivasi yang benar.

"Kalau kita belajar keras-keras nilai jelek tidak apa-apa karena motivasinya mendapat ilmu. Jadi, jadilah cerdik dengan motivasi yang benar," ujar Agung.

Agung juga membagikan pelajaran yang diterima selama kuliah. Pertama, tidak boleh menilai orang dari sampulnya.

Dia menuturkan mahasiswa ITB sangat beragam. Terkadang, sadar maupun tidak, terdapat stigma yang muncul. Namun, stigma tersebut tidak boleh dijadikan penilaian.

"Pelajaran kedua adalah bersyukur dan tidak membanding-bandingkan. Syukuri di mana pun kita berada, tidak perlu terdistraksi dengan pencapaian orang lain, tidak juga tinggi hati," ujar Agung.

Saat ini, Agung sedang bekerja sambil menjalani fast track di ITB dan berniat melanjutkan riset di Tugas Akhir S1 bertajuk “Meshless Steady and Transient Heat Conduction Simulation using Least Square Moving Particle Semi-Implicit Method”. Dia juga sedang menimbang untuk melanjutkan studi ke luar negeri.

0 comments

    Leave a Reply