Tingkatkan Popularitas Industri Sagu Agar Indonesia Jadi Pemasok Terbesar di Dunia | IVoox Indonesia

May 4, 2025

Tingkatkan Popularitas Industri Sagu Agar Indonesia Jadi Pemasok Terbesar di Dunia

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutan acara Simposium Nasional Industri Pengolahan Sagu, Senin (29/7/2024). IVOOX.ID/Rinda Suherlina

IVOOX.id – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, perlunya edukasi untuk meningkatkan popularitas industri sagu di Indonesia. Sehingga kata dia hal ini dapat mendorong Indonesia menjadi pemasok sagu terbesar di dunia.

"Kita perlu edukasi bahwa sagu dapat menjadi alternatif sumber karbohidrat dan tentu industrinya dapat dikembangkan agar Indonesia dapat menjadi salah satu pemasok pati sagu terbesar di dunia," ujar Agus dalam pembukaan Simposium Nasional Industri Pengolahan Sagu 2024 di Jakarta, Senin (29/7/2024).

Agus mengatakan Kemenperin berupaya mendorong pengembangan potensi industri sagu nasional. Salah satunya dia berharap penyelenggaraan Simposium Nasional Industri Pengolahan Sagu 2024 dapat dimanfaatkan secara optimal untuk merumuskan kebijakan untuk mempercepat industri pengolahan sagu bisa tumbuh di Indonesia.

"Semoga kita bisa bersama-sama dapat merumuskan berbagai usulan kebijakan agar potensi bisa dioptimalkan. Mari kita sama-sama berpikir out of the box, bagaimana untuk mempercepat dukungan agar industri pengolahan sagu bisa tumbuh di Indonesia," katanya.

Menurut Agus Indonesia memiliki lahan sagu terbesar di dunia dengan luas 5,5 juta hektar atau 85 persen dari total lahan sagu yang tersebar di seluruh dunia. Namun Indonesia justru kalah dari Malaysia dalam hal ekspor sagu.

"Lahan sagu di Indonesia hampir 85 persen tapi pemasok pati sagu di dunia terbesar berasal dari Malaysia. Ini suatu hal yang aneh," kata Agus.

Dalam acara Simposium Nasional Industri Pengolahan Sagu 2024 ini juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan beras analog sagu instan antara Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan dengan Pusat Riset Agro Industri Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

0 comments

    Leave a Reply