Acara yang dihadiri, Ketua DKM H. Unang Supriyadi, Ketua MUI Sukamaju Ustaz Uung, Kepala Desa Sukamaju, para tokoh agama serta masyarakat sekitar itu berlangsung khidmat dan penuh keakraban.

"Sebagai Pimpinan MPR, kegiatan bertemu dan berdialog dengan rakyat sering saya lakukan untuk lebih mendekatkan diri kepada rakyat secara langsung. Kesempatan itu juga saya pergunakan untuk melakukan sosialisasi nilai-nilai luhur bangsa, memberi pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga," katanya, usai acara.

Satu lagi yang sangat penting, lanjut Syarief Hasan, di momen pertemuan bersama rakyat itu, ia mengingatkan agar rakyat jangan sampai lupa bahwa bangsa Indonesia akan menghadapi tahun politik 2024. Di tahun itu digelar Pemilu Serentak untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota. Walaupun masih dua tahun lagi, namun nuansa dan aromanya sudah sangat terasa saat ini.

"Saya sampaikan bahwa tahun itu adalah pesta demokrasinya rakyat. Di situlah kedaulatan rakyat benar-benar di tempatkan pada posisi tertinggi. Suara rakyat yang diberikan pada saat itu, akan menghadirkan kepemimpinan nasional yang mewarnai perjalanan bangsa ini ke depan. Jadi saya mengajak mereka untuk mensukseskan, Tahun Politik 2024, " ucapnya.

Namun, Pimpinan MPR dari Partai Demokrat ini mengingatkan agar pada saatnya nanti, rakyat idak sembarangan memilih atau salah pilih. Sebab, pilihan rakyat akan menentukan nasib mereka sendiri. "Saya ajak mereka untuk mulai dari sekarang pantau dan pelajari latar belakang partai politik dan capres yang beberapa sudah mulai dipublish. Setelah itu pakai hati nurani saat masuk ke bilik dan memberikan suara," tambahnya.

Profesor Bidang Ilmu Strategi Manajemen Koperasi dan UMKM dari Universitas Negeri Makassar (UNM) ini secara khusus juga berpesan kepada seluruh parpol, capres cawapres dan para calon kepala daerah yang terjun berkompetisi di tahun politik 2024, supaya menyadari bahwa kompetisi besar tersebut memiliki satu tujuan besar yakni untuk kesejahteraan rakyat.

"Pada ujungnya, seberapapun ketat dan kerasnya persaingan, usai Pemilu seluruh kontestan bersatu padu, bersinergi, menyatukan kekuatan, serta melupakan persaingan demi fokus ke satu kerja besar yakni membuat rakyat hidup aman, nyaman dan terpenuhi segala kebutuhannya," pungkasnya.