Timnas Indonesia Menang Lawan Taiwan 6-0 | IVoox Indonesia

September 11, 2025

Timnas Indonesia Menang Lawan Taiwan 6-0

Pesepak bola Timnas Sandy Henny Walsh
Pesepak bola Timnas Sandy Henny Walsh (bawah) berselebrasi bersama rekannya Rizky Ridho Ramadhani (atas) usai mencetak gol ke gawang Timnas Taiwan dalam FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/9/2025). ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Lmo/nz

IVOOX.id – Timnas Indonesia meraih kemenangan dengan skor enam gol tanpa balas kontra Timnas Taiwan pada pertandingan persahabatan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat, 5 September 2025.

Mengutip Antara, pada pertandingan ini, Indonesia dapat unggul enam gol tanpa balas berkat gol yang dicetak oleh Jordi Amat, Chao Ming Hsiu (gol bunuh diri), Marc Klok, Eliano Reijnders, Ramadhan Sananta, dan Sandy Walsh.

Skuad asuhan Patrick Kluivert secara keseluruhan tampil dominan pada pertandingan ini dengan unggul penguasaan bola serta tendangan yang dilepaskan.

Indonesia mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu dan mampu unggul cepat pada menit empat lewat gol yang dicetak oleh Jordi Amat setelah menerima umpan silang Beckham Putra Nugraha sehingga skor berubah menjadi 1-0.

Skuad Garuda mampu menambah keunggulan menjadi 2-0 pada menit 23 melalui gol bunuh diri pemain Taiwan Chao Ming Hsiu yang gagal mengantisipasi kemelut di depan gawang.

Sepuluh menit berselang, Indonesia dapat menambah keunggulan menjadi 3-0 melalui gol yang dicetak oleh Marc Klok setelah menerima umpan dari Egy Maulana Vikry.

Indonesia berhasil menutup pada babak pertama dengan keunggulan empat gol setelah Eliano Reijnders mencetak gol debutnya setelah memaksimalkan umpan dari Yakob Sayuri.

Memasuki babak kedua, Indonesia kembali mengambil inisiatif menyerang dan berhasil menambah keunggulan menjadi 5-0 pada menit 58 lewat gol Ramadhan Sananta setelah menyambar bola liar di depan gawang Taiwan.

Hanya dua menit berselang, Indonesia mampu menambah keunggulan menjadi 6-0 berkat gol yang dicetak oleh Sandy Walsh setelah memanfaatkan umpan tendangan bebas Marc Klok pada menit 60.

Taiwan sempat menciptakan peluang berbahaya melalui tendangan yang dilepaskan oleh Chang Tai Yuan, namun masih dapat diamankan kiper Indonesia Emil Audero.

Indonesia sempat memiliki peluang emas untuk menambah keunggulan lewat tendangan yang dilepaskan Thom Haye, akan tetapi bola masih membentur tiang gawang Taiwan.

Pemain debutan Miliano Jonathans memiliki peluang emas untuk mencetak gol debut, akan tetapi tendangannya masih menyamping dari gawang Taiwan.

Pada waktu yang tersisa, Indonesia terus menggempur lini pertahanan Taiwan dan berupaya untuk menambah keunggulan, namun hingga peluit panjang dibunyikan skor 6-0 tetap bertahan.

Pelatih tim nasional Indonesia Patrick Kluivert memuji mental para pemainnya yang bermain maksimal hingga akhir saat melibas Taiwan dengan skor 6-0 pada laga FIFA Match Day di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.

“Rencana permainan dijalankan dengan sangat baik. Hasil seperti ini baik untuk kepercayaan diri, tapi tentu perjalanan belum selesai,” ujar Kluivert setelah pertandingan, dikutip dari Antara, Minggu (6/9/2025).

Menurut juru taktik asal Belanda itu, anak-anak asuhnya menunjukkan sikap profesional meski menghadapi tim yang peringkat FIFA-nya berada di bawah Indonesia. Taiwan berada di posisi ke-172 FIFA, sementara Indonesia ada di peringkat 118.

Kluivert menilai kemenangan telak atas Taiwan penting untuk menambah kepercayaan diri menjelang laga FIFA Match Day berikutnya melawan Lebanon, Senin, 8 September 2025.

Sementara itu, keberhasilan menggilas Taiwan dengan skor telak juga disambut gembira seluruh pemain Indonesia, termasuk Marc Klok yang baru kembali memperkuat tim nasional setelah absen 1,5 tahun.

Klok, yang saat ini berseragam Persib Bandung, juga mengaku bangga bisa memberikan kontribusi dengan membuat satu gol.

“Saya senang bisa kembali dan bangga dengan kerja keras pemain hingga mendapat hasil positif,” kata Klok, dikutip dari Antara.

Sementara, pelatih Tim Nasional Taiwan Che-Ming Huang mengakui Timnas Indonesia tampil lebih kuat dan terorganisasi saat mengalahkan timnya.

"Indonesia memberikan banyak tekanan. Mereka punya strategi yang sangat terorganisasi. Taiwan butuh kekuatan dan pengalaman seperti ini untuk bisa berkembang," kata Che-Ming Huang saat konferensi pers setelah pertandingan di Stadion GBT Surabaya, Jumat (6/9/2025) malam, dikutip dari Antara.

Menurut dia, tekanan yang diterima tidak hanya berasal dari para pemain Indonesia, tetapi juga dari atmosfer suporter yang memenuhi stadion.

Ia menilai pengalaman tersebut penting bagi Taiwan untuk meningkatkan kualitas permainan.

Oleh karena itu, ia menilai peluang Indonesia untuk menembus Piala Dunia sangat terbuka, karena skuad Garuda merupakan salah satu tim dengan level tinggi di Asia.

"Indonesia adalah tim yang sangat kuat. Menurut saya, kemungkinan mereka ke Piala Dunia cukup besar," katanya.

Meski demikian, ia menilai kekalahan 0-6 tak lepas dari keterbatasan Taiwan dalam persiapan.

Tim asuhannya hanya menjalani latihan sekitar lima hingga enam hari dengan mayoritas pemain lokal, sehingga tidak mampu menampilkan performa terbaik.

"Kami tidak terbiasa dengan level turnamen internasional, sehingga tidak bisa menunjukkan kemampuan terbaik. Itu salah satu alasannya," ujarnya.

Menanggapi komposisi pemain naturalisasi di skuad Indonesia, Che-Ming Huang menyebut hal tersebut memberi kekuatan tambahan.

Namun, ia juga menilai Indonesia tetap memiliki potensi besar untuk mengembangkan pemain lokal.

"Itu membuat mereka lebih kuat. Tentu saja hal ini bagus untuk tim. Selain itu, mereka juga bisa meningkatkan kualitas pemain asli Indonesia," tuturnya.

Hal senada disampaikan pemain Taiwan, Meng Cheng Tsai, yang merasakan perbedaan kualitas antara kedua tim.

Ia menyebut Indonesia bermain cepat, terstruktur, dan memiliki pola serangan balik yang menyulitkan lawan.

"Sebagai pemain di lapangan, saya merasakan ada jarak kualitas. Sangat sulit menghadapi tim seperti Indonesia. Tapi ini kesempatan bagi kami untuk belajar," ucap Meng, dikutip dari Antara.

Selain itu, ia mengaku terkesan dengan atmosfer pertandingan di Stadion GBT Surabaya, karena dukungan penuh suporter yang nantinya bisa menjadi contoh untuk perkembangan sepak bola di Taiwan.

"Atmosfernya luar biasa. Banyak orang berteriak dan membuat suasana sangat emosional. Kalau di negara kami ada dukungan sebanyak itu, sepak bola pasti lebih maju," ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply