October 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Tim Gimnastik German Memilih Baju Tertutup, Melawan ’Seksualisasi’ Dalam Olahraga

Tim gimnastik yang mewakili Jerman di Olimpiade Tokyo 2020 memulai debutnya dengan unitard alih-alih baju ketat untuk menghentikan orang-orang yang menseksualisasi olahraga tersebut.

BACA JUGA: Gregoria Mariska Akui Tegang saat Mainkan Laga Pertamanya di Olimpiade Tokyo

Tim senam wanita Jerman mengenakan setelan panjang dalam kualifikasi di Olimpiade Tokyo pada hari Minggu (25/07) mengenakan unitard yang direntangkan ke pergelangan kaki mereka, dengan maksud untuk melawan seksualisasi wanita dalam olahraga senam.

Tim yang terdiri dari Sarah Voss, Pauline Schaefer-Betz, Elisabeth Seitz dan Kim Bui ini bertanding dalam balutan unitard merah putih yang merupakan kombinasi leotard dan legging hingga mata kaki.

Olahraga ini telah diguncang dalam beberapa tahun terakhir oleh kasus pelecehan seksual dan fisik yang meluas, termasuk di Amerika Serikat.Sarah Voss, pesenam berusia 21 tahun, mengatakan pelatih tim telah mendukung pakaian mereka.

Pesenam Jerman mengenakan setelan seluruh tubuh di kejuaraan Eropa pada bulan April. Sebuah langkah yang besar dan mereka juga dipuji oleh banyak pesenam wanita lainnya.

Untuk wanita, pakaian kompetisi standar adalah triko, dengan pakaian lengan panjang setengah panjang dan tanpa lengan diperbolehkan.

Pakaian yang menutupi kaki diizinkan dalam kompetisi internasional tetapi sampai saat ini pakaian tersebut telah dipakai hampir secara eksklusif untuk alasan agama.

0 comments

    Leave a Reply