Tiga Saran IDI untuk Penerima Vaksin Agar Antibodi Terbentuk Optimal | IVoox Indonesia

April 30, 2025

Tiga Saran IDI untuk Penerima Vaksin Agar Antibodi Terbentuk Optimal

vaksin-foto
Petugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 ke seorang dokter di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Program vaksinasi COVID-19 tahap pertama kepada tenaga kesehatan mulai dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc)

IVOOX.id, Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan sejumlah saran saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 agar antibodi dapat optimal terbentuk.

"Pertama, badan dijaga agar fit dan bugar. Asupan gizi dan metabolisme yang baik akan membantu proses pembentukan antibodi dalam tubuh menjadi baik juga," kata Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Mohammad Faqih di Jakarta, Senin(25/1)

Kedua, kata Daeng, masyarakat perlu memastikan bahwa dirinya tidak ada riwayat penyakit yang menjadi kontra indikasi vaksinasi.

Riwayat penyakit yang dimaksud di antaranya alergi parah, serta orang yang mengalami kondisi penurunan imun seperti menjalani kemoterapi dan transplantasi organ.

Ketiga adalah mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah selama pandemi COVID-19 untuk memastikan tidak terinfeksi COVID-19.

"Tetap mematuhi protokol kesehatan untuk memastikan tidak terinfeksi COVID-19," ujarnya, seperti dikutip Antara.

Baca juga: Berikut Tips Aman Sebelum Jalani Vaksinasi Covid-19...

Daeng mengajak seluruh pihak untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19 yang diberikan secara gratis bagi kurang lebih 70 persen masyarakat Indonesia.

"Alhamdulillah bahwa vaksin ini dinyatakan aman, berkhasiat, efektif, serta dinyatakan suci dan halal," ujarnya.

Daeng M Faqih merupakan salah satu peserta awal vaksinasi COVID-19 perdana bersama Presiden Joko Widodo.

Ia menyampaikan bahwa tujuan dari dilaksanakannya vaksinasi ini ialah untuk membentuk kekebalan tubuh kepada diri setiap penerima vaksin sehingga dapat mencegah terinfeksi COVID-19.

Khusus para dokter dan tenaga kesehatan, apabila kekebalan tubuh tersebut telah terbentuk, diharapkan bisa mengurangi secara signifikan dokter maupun tenaga kesehatan yang wafat karena infeksi COVID-19.

0 comments

    Leave a Reply