Tiga Kosmonot Rusia di Stasiun Luar Angkasa "Berseragam" Ukraina, Duh Nggak Takut Diamuk Putin Saat Kembali ke Bumi?

IVOOX.id, Houston - Tiga kosmonot Rusia menjadi sensasi di internet pada hari Jumat ketika mereka menaiki Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengenakan pakaian luar angkasa kuning dan biru, yang merupakan warna bendera Ukraina.
Oleg Artemyev, Denis Matveyev dan Sergey Korsakov adalah pendatang baru pertama di stasiun tersebut sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina. Mereka diluncurkan dari Kazakhstan dengan pesawat ruang angkasa Soyuz MS-21 pada hari Jumat dan berlabuh di Stasiun Luar Angkasa hanya beberapa jam kemudian.
Artemyev mengomentari setelan mencolok dalam video yang diambil saat pesawat ruang angkasa bersiap untuk berlabuh dengan stasiun. “Sekarang giliran kami untuk memilih warna. Tapi nyatanya, kami telah mengumpulkan banyak bahan kuning sehingga kami harus menggunakannya. Jadi itu sebabnya kami harus memakai warna kuning,” katanya, menurut Associated Press.
Namun, banyak yang menganggapnya sebagai pernyataan para kosmonot untuk mendukung Ukraina di tengah invasi Rusia ke negara itu. Mantan astronot NASA Scott Kelly men-tweet tentang pakaian antariksa, menyebut warna "kuning Ukraina." Awal bulan ini, Kelly terlibat dalam perseteruan online publik dengan Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Rusia Roscosmos.
Meskipun Rogozin mengatakan sanksi AS terhadap Rusia berpotensi "menghancurkan" kerja sama Rusia di ISS, astronot yang berbicara dengan Forbes pada akhir Februari menyatakan bahwa astronot selalu bekerja sama di stasiun itu bahkan selama ketegangan geopolitik di bawah (Bumi).
Yang lain tidak begitu yakin bahwa ada makna politik di balik pilihan warna baju tersebut. Artemyev, Matveyev dan Korsakov semuanya adalah lulusan Universitas Teknik Negeri Bauman Moskow, yang memiliki warna sekolah yang sama seperti yang ditunjukkan oleh Jonathan McDowell, seorang astronom dari Harvard Center for Astrophysics, menunjukkan.
Eric Berger, editor ruang angkasa senior di Ars Technica, menyarankan bahwa pakaian antariksa bahkan bisa dibawa secara rahasia oleh para kosmonot.
Pada akhirnya, apakah ada motivasi politik di balik pilihan gugatan itu masih belum jelas. Namun, banyak orang tampaknya percaya bahwa warna jas berada di luar bidang kebetulan. Pensiunan astronot NASA dan mantan Komandan ISS Terry Virts menyiratkan keyakinannya bahwa para kosmonot mengenakan setelan itu untuk menunjukkan solidaritas dengan komentar "Bagus sekali."
Para kosmonot bergabung dengan dua orang Rusia lainnya, empat orang Amerika dan seorang Jerman di ISS. Bulan depan, tiga astronot NASA dan seorang Italia akan bergabung dengan mereka.(Forbes.com)

0 comments