Tiga Bulan Defisit, APBN April 2025 Catat Surplus Rp 4,3 Triliun | IVoox Indonesia

June 2, 2025

Tiga Bulan Defisit, APBN April 2025 Catat Surplus Rp 4,3 Triliun

antarafoto-konferensi-pers-apbn-kita-1746012257-1
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada konferensi pers APBN KiTa di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan defisit APBN hingga 31 Maret 2025 yakni sebesar Rp104,2 triliun atau 0,43 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), berjalan sesuai dengan desain yang telah ditetapkan. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

IVOOX.id – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada April 2025 mengalami surplus anggaran Rp 4,3 triliun atau 0,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB). 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, APBN berbalik surplus setelah mengalami defisit sejak Januari hingga Maret 2025. Hal itu disampaikan dalam Konferensi Pers APBN KITA, Jumat (23/5/2025).

"Januari hingga Maret kita membukukan defisit ini karena penerimaan pajak yang mengalami shock restitusi dan adjustment penghitungan TER," ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan, realisasi pendapatan negara hingga April 2025 telah mencapai Rp 810,5 triliun atau 27% dari target APBN. Dia merinci pendapatan negara dari penerimaan pajak mencapai Rp 557,1 triliun, ini artinya 25,4% dari target penerimaan pajak tahun ini yang di dalam UU APBN sebesar Rp 2.108 triliun. 

"Sehingga di sini bulan April terjadi pembalikan dari yang tadinya 3 bulan defisit posisi akhir April APBN kita surplus garis kuning Rp 4,3 triliun," katanya.

Sementara belanja negara terealisasi sebesar Rp 806,2 triliun atau 22,3% dari target APBN. Yang terdiri dari, belanja pemerintah pusat mencapai Rp 546,8 triliun atau 22% dari total belanja pemerintah pusat.

Kemudian, belanja Kementerian dan Lembaga mencapai Rp 253,6 triliun atau 21,9%, dan belanja Non-K/L Rp 293,1 triliun atau 19% dari target UU APBN. Adapun, belanja transfer ke daerah pada akhir April sudah mencapai Rp 259,4 triliun atau 28,2% dari alokasi Rp 919,9 triliun.

0 comments

    Leave a Reply