Tertekan ketakutan Inflasi dan Kebijakan ECB, Bursa Eropa Tutup Pekan melemah

IVOOX.id, London - Pasar saham Eropa ditutup lebih rendah pada hari Jumat, membalikkan kenaikan sebelumnya, karena para pedagang mempertimbangkan kekhawatiran atas kenaikan inflasi dan tindakan bank sentral.

Pan-European Stoxx 600 ditutup turun 0,3%, setelah naik pada hari sebelumnya. Benchmark juga menyelesaikan minggu ini di zona merah, turun 1,2%. Saham utilitas memimpin kerugian pada hari Jumat, turun 1,3%.

Investor Eropa terus mencerna keputusan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis untuk memperlambat pembelian obligasi di bawah program pembelian darurat pandemi (PEPP) dalam menanggapi inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan PDB yang lebih kuat di seluruh zona euro. ECB juga sedikit merevisi perkiraan inflasi jangka menengahnya.

“Kami menghitung setidaknya empat keputusan yang harus kami kembalikan pada bulan Desember, di atas kecepatan PEPP untuk Q1 2022: masa depan PEPP setelah Maret (akhiri program atau perpanjang, dan apa yang harus dilakukan dengan APP program QE 'normal'), kemungkinan putaran baru pinjaman murah kepada bank (TLTRO) dan kemungkinan penyesuaian teknis pada program pembelian aset untuk memastikannya dapat bertahan lebih lama,” kata ekonom HSBC Simon Wells dan Fabio Balboni.

"Untuk saat ini, revisi ke atas yang relatif dovish terhadap perkiraan inflasi akan meyakinkan pasar bahwa lebih banyak dukungan akan datang."

Saham di Asia-Pasifik naik pada hari Jumat karena saham yang terdaftar di Hong Kong yang terpengaruh oleh tindakan keras peraturan China bangkit kembali, setelah potensi tindakan lebih lanjut dari Beijing terhadap perusahaan game terungkap tidak sekeras yang pertama kali dilaporkan.

Di Wall Street, saham turun untuk hari kelima berturut-turut karena para pedagang mencerna data inflasi baru. Indeks harga produsen Agustus AS menunjukkan biaya grosir untuk bisnis naik 8,3% pada basis tahunan, kenaikan terbesar dalam catatan setidaknya sejak 2010. Indeks harga konsumen yang lebih penting untuk Agustus akan dirilis pada hari Selasa.(CNBC)