Tertekan Geopolitik Timur Tengah, Rupiah Melemah 0,13% di Pembukaan Awal Pekan
IVOOX.id, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (6/1), dibuka melemah 18 poin atau 0,13 persen menjadi Rp13.948 per dolar AS.
"Dalam perdagangan hari ini, rupiah akan ditransaksikan akan melemah Rp13.895-Rp13.980 per dolar AS," kata Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam keterangan tertulisnya.
Ibrahim memprediksi terjadi penguatan dolar AS setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan awal pekan ini bahwa Beijing dan Washington akan secara resmi menandatangani kesepakatan perdagangan fase satu akhir bulan ini. Pengumuman itu menghilangkan banyak ketidakpastian yang masih tersisa tentang apa yang disebut kesepakatan fase-1.
"Ini juga memperkuat harapan bahwa kebutuhan Trump untuk pemilihan kembali akan menjaga perang perdagangan yang merusak secara ekonomi dengan China yang relatif terkandung dalam beberapa bulan mendatang," jelas Ibrahim.
Selain itu, penguatan dolar AS juga dipicu sikap bank sentral AS, The Federal Reserve, yang telah mengisyaratkan tidak ada lagi penurunan suku bunga yang diperlukan dalam siklus ini. Ini mengurangi harapan pasar secara drastik akan peluang pelonggaran kebijakan lebih lanjut. Analis memperkirakan mereka akan tetap optimis pada prospek ekonomi dan mengulangi prospek suku bunga yang stabil.
Faktor lainnya adalah dampak geopolitik di Timur Tengah akibat serangan pasukan Amerika Serikat di Irak mengakibatkan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis terbunuh. Konflik ini mengakibatkan harga minyak mentah dunia kembali menguat diawal tahun, bahkan menyentuh level tertingginya di US 63.83 per barel.
Saat ini Indonesia merupakan negara net importir minyak dikawasan Asia Tenggara sehingga akan memberi tekanan terhadap mata uang garuda. Saat harga minyak naik, biaya impor komoditas ini akan ikut melejit.
"Ketika semakin banyak devisa yang 'dibakar' untuk impor minyak, rupiah akan menjadi korban," tandas dia.
0 comments