Teror Israel Di Jalur Gaza Menjelang Ramadhan | IVoox Indonesia

May 17, 2025

Teror Israel Di Jalur Gaza Menjelang Ramadhan

palestina

IVOOX.id, Gaza - Ditengah sorotan dunia atas peperangan Ukraina dan rusia, hingga detik ini dunia belum dapat menuntaskan teror abadi berkepanjangan kepada bangsa Palestina yang dilakukan oleh Israel. Menjelang Ramadhan teror itu semakin menjadi-jadi dan nyata.

"Ibu apakah itu Bom atau Gempa Bumi ?" Sebuah pertanyaan yang di ajukan anak-anak Amira al-Dreamly ketika terbangun ketakutan di pagi hari karena suara bombardir Israel di tengah Jalur Gaza.

Seperti dikutip dari wawancara AL Jazeera dengan Ibu lima anak berusia 36 tahun. Amira menggambarkan serangan mendadak Israel pada hari Kamis terjadi di daerah mereka selama tiga minggu berturut-turut, itu membuat dia dan anak-anaknya tertekan, yang akan bangun sambil menangis.

“Anak-anak saya juga masih merasakan dampak gempa bumi di Turki dan Suriah dua pekan lalu yang dirasakan warga Gaza,” ujar al-Dreamly kepada Al Jazeera.

“Saya merasa sulit untuk meyakinkan mereka, terutama karena misil Israel membuat gegar otak dan membuat rumah berguncang keras. Hati kami lelah di Gaza. Kami hidup dalam kegelisahan kami, dan kami tidak tahu apa yang mungkin terjadi dari satu saat ke saat berikutnya. Kami menunggu perang setiap saat.” ucapnya

“Alih-alih memulai pagi kita dengan tenang, kita memulai dengan asap, ledakan yang menakutkan, kegelisahan dan tangisan anak-anak. Itu menjadi tak tertahankan dan menempatkan kami dalam keadaan cemas terus-menerus.” Tambah Amira

Rabu kemarin Israel benar-benar menunjukan kebiadabannya, dengan melakukan serangan brutal ke Jalur Gaza yang menimbulkan korban tewan 11 warga Palestina dan puluhan lainnya menderita luka-luka. Koraban terkonfirmasi warga sipil yang terdiri dari orang tua dan anak-anak.

Pada hari Kamis, pesawat tempur Israel melancarkan serangkaian serangan udara di lokasi milik perlawanan Palestina di Gaza, sebagai tanggapan atas roket yang diluncurkan dari Gaza ke permukiman sekitarnya.

PEMBANTAIAN YANG MEMICU PERLAWANAN

Dikutip dari Al Jazeera, pesawat Israel membom sebuah situs militer milik Brigade Qassam, sayap militer Hamas, barat laut Kota Gaza, di mana pemboman tersebut mengakibatkan kerusakan pada situs tersebut dan daerah sekitarnya.

Pesawat-pesawat Israel juga menyerang sebuah situs militer di kamp pengungsi Al-Bureij di Jalur Gaza tengah.

Menanggapi pemboman Israel, juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan kepada Al Jazeera: “Perlawanan di Jalur Gaza akan selalu hadir untuk membela rakyat kami, dan memantau setiap detail kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat dan menegaskan bahwa kesabarannya sudah habis” tegas Hazem.

“Orang-orang kami di semua arena akan melanjutkan revolusi mereka meskipun ada pembantaian oleh pendudukan Israel, dan tanggapan kami terhadap agresi akan terus berlanjut.” Tambah Hazem

Pesawat Israel melancarkan serangkaian serangan di Jalur Gaza pada pagi hari tanggal 13 Februari, menembakkan delapan rudal ke lokasi perlawanan yang terletak di selatan.

Pengeboman tersebut menyebabkan kehancuran studio Hollywood Beach, yang digunakan untuk syuting acara khusus seperti pernikahan. Tempat tersebut hancur total, dengan kerugian sebesar $15.000.

“Ini adalah ketiga kalinya pesawat Israel menargetkan studio tersebut sejak dibuka dua tahun lalu,” pemiliknya, fotografer Muhammad Nassar, 28, mengatakan kepada Al Jazeera.

“Saya tidak tahu alasan dibomnya studio ini. Lokasinya diketahui semua orang di Jalur Gaza, dan bagi mereka yang berurusan dengan profesi syuting acara.”

Nassar mengatakan seminggu setelah pengeboman, dia mencoba memperbaiki sedikit dari apa yang hancur sehingga pekerjaan dapat dilanjutkan.

“Tempat ini satu-satunya sumber penghasilan saya dan empat orang lainnya. Penembakan terus menerus telah membuat kami kehilangan banyak kerugian tanpa kompensasi apa pun. Di sini saya menderita kerugian untuk ketiga kalinya, dan itu mungkin bukan yang terakhir.” Jelas Nassar

Menjelang Ramadhan peningkatan ketegangan terus yang terbaru datang dari pembunuhan 11 warga Palestina dalam serangan Israel di kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki pada hari Rabu. Serangan mematikan rabu itu memicu kemarahan di seluruh Palestina, dan pemogokan umum yang mencakup bisnis, sekolah, dan institusi pemerintah diumumkan untuk meratapi para korban.

Penduduk jalur Gaza terus dihadapkan dengan ancaman kekerasan yang terus-menerus menimbulkan ketakutan terus-menerus, terhadap resiko pecah perang karena situasi di Tepi Barat yang semakin memburuk dan serangan meningkat.

Analis politik yang berbasis di Gaza Reham Owda mengatakan kepada Al Jazeera bahwa apa yang terjadi di Nablus adalah “implementasi praktis dari salah satu keputusan kabinet Israel” setelah serangan terhadap sebuah sinagog bulan lalu.

Ini termasuk “kelanjutan operasi tentara Israel melawan perlawanan Palestina di Tepi Barat”, katanya.

Owda mengatakan dia tidak berharap serangan hari Rabu menjadi yang terakhir, dan dia yakin situasi di Tepi Barat yang diduduki akan meningkat, terutama dengan datangnya bulan suci Ramadhan.

Beberapa tahun belakangan Israel selalu meningkatkan serangan dan tekanan ke warga palestina di bulan Ramadhan. Belum lupa ingatan kita akan serangan brutal pasukan Israel di bulan Ramadhan ke Masjidil Aqsa. Ini memicu kemarahan besar Umat Islam di seluruh dunia. Dunia harus segera menghentikan terror mematikan ini. Tekanan terhadap Israel harus ditingkatkan dan mendorong pemenuhan hak-hak warga Palestina sebagai sebuah bangsa.


0 comments

    Leave a Reply