KGI Sekuritas Indonesia
Tekanan Rupiah Akibat Pelebaran CAD Akan Bayangi Pergerakan IHSG di Oktober

IVOOX.id, Jakarta - Analis Senior PT KGI Sekuritas Indonesia, Yuganur Wijanarko menilai tren depresiasi rupiah akibat tekanan defisit neraca transaksi berjalan (current account defici/CAD) yang membengkak USD8 miliar, masih membayangi pergerakan IHSG sepanjang Oktober.
"Sentimen paling kuat menekan IHSG berasal dari rilis data transaksi berjalan. Bank Indonesia mengumumkan, data current account deficit kuartal II-2018 membengkak menjadi USD8 miliar atau tiga persen dari PDB," kata Yuganur, di Jakarta, Minggu (30/9).
Menurut Yuganur, pembengkakan nilai defisit transaksi berjalan akan menekan laju rupiah terhadap dolar AS, sehingga potensi apresiasi rupiah terhambat.
"Melihat tren primer IHSG , laju indeks masih berada dalam kecenderungan bergerak downtrend, namun sesekali bergerak sideways dalam upaya membentuk pola penguatan jangka pendek yang berlangsung selama satu sampai dua pekan," paparnya.
Ia merekonstruksi, kenaikan dari 5.670 berujung hingga menjadi formasi short term flag menuju 6.060, namun, secara teknikal kenaikan tersebut rentan terpatahkan menjadi short term dan medium term downtrend, sehingga pelaku pasar disarankan membeli saat break di bawah 5.670 medium atau primary trend resume turun dengan target koreksi di level 5.550.
Dengan kecenderungan seperti itu, ia merekomendasikan saham berikut:
1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dengan target profit taking di level Rp6.250.
2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dengan target profit taking di level Rp23.800.
3. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dengan target profit taking di level Rp520.
4. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dengan target profit taking di level Rp400.

0 comments