Tarif MRT Terjauh Rp14 ribu

IVOOX.id, Jakarta - Skema tarif MRT yang diajukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disetujui Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi. Tarif dihitung berdasarkan jarak antar stasiun atau tarif rata-rata  Rp8.500  per 10 kilometer.

" Perhitungannya adalah berdasarkan pada jarak antar stasiun sehingga nanti ketika diumumkan pun akan berbentuk tabel," ujar  Gubernur DKI Jakarta,  Anies  Baswedan, di gedung DPRD DKI,  Jakarta,  Selasa (26/3).

Menurutnya, tabel tarif MRT memuat daftar tarif berdasarkan jarak antar stasiun. Dari tabel tarif MRT yang diberikan Anies kepada awak media, tercantum tarif dasar sebesar Rp3.000 ditambah tarif antar stasiun Rp 1.000. Sehingga, tarif terjauh dari stasiun Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia sebesar Rp14.000.

"Di situ ada daftarnya, dari stasiun Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia berapa, dari Lebak Bulus ke Haji Nawi berapa. Jadi tiap-tiap tempat itu berbeda. Alhamdulillah tadi ini ditandatangani bersama sebagai kesepakatannya. Nanti datanya diberikan, ini tabelnya," kata Anies

Dia menegaskan, penetapan tarif MRT itu akan diumumkan kepada masyarakat lengkap dengan tabelnya. Dia pun membenarkan tarif rata-rata sebesar Rp 8500 yang disetujui DPRD kemarin. Nantinya, keputusan tarif MRT itu akan ditetapkan melalui Keputusan Gubernur sebelum 1 April atau sebelum MRT beroperasi komersial.

"Itu tergantung versinya. Kalau dihitung per 10 kilometer, maka tarifnya adalah 10 ribu per 10 kilometer. Tapi kalau diterjemahkan dalam bentuk rata-rata, maka 8.500 karena dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI itu 14 ribu. Jadi nah padahal yang sebenarnya akan dirasakan rakyat bukan 10 ribu bukan 8.500 rakyat tahunya adalah per stasiun," tegasnya.an

Anies menegaskan, tarif MRT yang disetujui itu merupakan tarif yang sudah disubsidi pemerintah daerah. Namun, ungkapnya, subsidi yang akan dikucurkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI akan berlaku untuk tarif integrasi antar moda.