May 18, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Tahun ini, Pendapatan Acset Indonusa Ditargetkan Rp3,5 Triliun

iVOOXid, Jakarta - Pendapatan PT Acset Indonusa Tbk (ACST), emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) di bidang konstruksi gedung, ditargetkan Rp3,5 triliun pada 2017. Jika dibandingkan dengan realisasi pada 2016 sebesar Rp1,794 triliun, maka target pendapatan ACST pada tahun ini mencapai lebih dari dua kali lipat.

“Target pendapatan kami tahun ini cukup tinggi hingga lebih dari dua kali lipat dibandingkan pada 2016. Itu karena kami optimistis dapat memperoleh kontrak baru dengan nilai yang lebih tinggi pada tahun ini,” ujar Jeffrey Gunadi Chandrawijaya, Direktur Utama ACST, kepada wartawan usai acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin (10/04/2017).

Jeffrey mengemukakan, manajemen ACST menaikkan target kontrak baru 2017 menjadi Rp7,5 triliun. Sebelumnya, manajemen ACST telah menetapkan target kontrak baru bernilai Rp4,5 triliiun untuk tahun ini. Revisi target kontrak baru itu disesuaikan dengan kemampuan perseroan.

“Kenaikan target kontrak baru tersebut kami lakukan karena perseroan pada triwulan pertama tahun ini telah memperoleh kontrak baru bernilai Rp6,9 triliun, atau telah melampaui target kontrak yang kita tetapkan sebelumnya,” papar Jeffrey.

Kontrak baru yang diperoleh perseroan pada triwulan pertama 2017 berasal dari sejumlah proyek, yaitu proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II elevated bernilai proyek Rp13,5 triliun, jalan tol Terbanggi Besar-Kayu Agung dan kontrak pekerjaan pemulihan lapisan tanah (soil improvement work).

Dalam proyek Jakarta-Cikampek elevated tersebut, porsi pekerjaan Acset Indonusa sebesar 49% sedangkan 51% lainnya dikerjakan oleh BUMN konstruksi dan investasi, PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Proyek jalan tol sepanjang 38,6 kilometer itu terbentang dari Cikunir sampai Karawang Barat di dengan lama pekerjaan konstruksi selama 24 bulan. Proyek itu diklaim sebagai salah satu solusi menghadapi tingkat kemacetan di jalan tol Jakarta-Cikampek I.

Sementara itu, demikian Jeffrey, pemegang saham dalam RUPST tersebut menyetujui usulan manajemen ACST yang akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2016 bernilai total Rp27,3 miliar (Rp39 per saham) kepada para pemegang saham perseroan. Itu mencapai 40% dari laba bersih 2016 perseroan yang bernilai total Rp68,32 miliar.

Disamping dividen 2016, manajemen ACST juga akan menyisihkan dana sebesar Rp4 miliar yang diambil dari laba bersih 2016 sebagai dana cadangan dan sisanya sebesar Rp37 miliar dibukukan sebagai laba ditahan (retained profit).[abr]

0 comments

    Leave a Reply