Tahun ini, Eagle High Plantation Siap Operasikan PKS di Jayapura | IVoox Indonesia

June 8, 2025

Tahun ini, Eagle High Plantation Siap Operasikan PKS di Jayapura

1-53

iVooxid, Jakarta – PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT), produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) akan terus memusatkan perhatian bisnisnya pada penyelesaian pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) di Papua pada tahun ini. Manajemen BWPT mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp400 miliar untuk tahun ini, atau relatif sama besar seperti pada 2016.

Deddy Setiadi, Corporate Secretary BWPT, mengemukakan, perseroan saat ini sedang mengurangi kegiatan pengembangan lahan cadangan untuk menghemat modal sehingga dapat dialihkan ke proyek peningkatan kapasitas pabrik kelapa sawit di Papua tersebut.

“Sekitar Rp250 miliar dari dana belanja modal tahun ini akan dianggarkan untuk membiayai penyelesaian pembangunan pabrik di Papua sehingga pabrik tersebut dapat beroperasi pada tahun ini,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (07/02/2017).

Deddy menjelaskan, pabrik kelapa sawit di Jayapura, Papua, tersebut letaknya berdekatan dengan lahan perkebunan kelapa sawit perseroan sehingga akan menghemat biaya operasional.

Disamping itu, demikian Deddy, manajemen BWPT juga saat ini sedang melakukan kajian dan studi kelayakan (visibility study) untuk menentukan lahan perkebunan kelapa sawit serta lokasi pembangunan pabrik kelapa sawit di Sorong, Papua. Manajemen BWPT berencana mengakuisisi lahan tersebut serta membangun pabrik kelapa sawit di Sorong dan dibiayai oleh kombinasi antara kas internal dan pinjaman.

Memang aksi korporasi tersebut akan menjadi perhatian serius manajemen BWPT pada tahun ini karena mereka akan memanfaatkan momen pemulihan harga jual CPO di pasaran global. Hal tersebut cukup beralasan, karena produsen CPO di Indonesia pada umumnya telah mengalami penurunan kinerja usaha dalam waktu yang cukup panjang akibat penurunan harga jual.

Pada Januari 2017, harga saham BWPT ditransaksikan pada kisaran Rp314-370 per unit. Volume perdagangan tertinggi terjadi pada 31 Januari 2017 dimana para investor mentransaksikan saham BWPT sebanyak 2,889 juta unit. Sementara itu, investor asing tidak ada yang mentransaksikan saham ini kendati CPO merupakan komoditas yang handal untuk ditransaksikan.

Memasuki Februai 2017, saham BWPT mulai ditransaksikan di kisaran harga yang lebih baik, yakni antara Rp358-364 per unit. Kendati investor asing masih belum masuk ke saham ini, tetapi para investor lokal terus mentransaksikan saham ini dan mencatat volume perdagangan tertinggi sebanyak 1,786 juta unit pada 2 Februari 2017.[abr]

0 comments

    Leave a Reply