Suntikan Perdana Vaksin Corona Buatan China Segera Dimulai, BPOM: Jika Ada Efek Samping Serius, Laporkan | IVoox Indonesia

July 6, 2025

Suntikan Perdana Vaksin Corona Buatan China Segera Dimulai, BPOM: Jika Ada Efek Samping Serius, Laporkan

IMG-20210105-WA0021

IVOOX.id, Jakarta - Suntikan perdana vaksin virus corona dijadwalkan secara simbolis mulai 13 Januari 2021.

Menyusul hal yang segera dimulai tersebut, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito meyakinkan masyarakat bahwa vaksin CoronaVac, produksi milik perusahaan China, Sinovac, aman digunakan untuk manusia.

BPOM menegaskan bahan-bahan vaksin tidak mengandung unsur yang berbahaya.

Penny menjelaskan bahwa dirinya bersama tim BPOM telah melakukan kunjungan langsung ke lokasi produksi di China.

Kepada wartawan, Selasa 5 Januari 2021, Penny menjamin mutu CoronaVac dengan menyebut telah dilakukan pengawasan dari bahan baku, pembuatan, hingga produk jadi vaksin sesuai standar internasional.

Meski ke depan izin penggunaan darurat atau EUA telah diterbitkan, BPOM menyatakan akan terus mengawal keamanan vaksin.

Secara khusus, Kepala BPOM meminta masyarakat untuk melaporkan jika merasakan ada efek samping serius.

"Jika ada efek samping serius, maka laporan harus disampaikan ke Badan POM dalam waktu 24 jam, sebagai laporan awal sejak mengetabui adanya informasi tersebut. Industri farmasi pemilik EUA juga harus memastikan terlaksananya pelaporan oleh distributor dan rumah sakit/puskesmas," terang Penny, Selasa 5 Januari 2021.

Seperti diketahui, Penny juga mengumumkan BPOM telah menerbitkan sertifikat lot release 1,2 juta vaksin CoronaVac yang datang pada Rabu 6 Desember 2021.

Penny menyinggung lot release merupakan satu di antara persyaratan dari organisasi kesehatan dunia (WHO) yang perlu ditempuh untuk memastikan kualitas vaksin.

Sesuai pedoman WHO, pihak BPOM akan terus mengamati penggunaan CoronaVac.

Badan tersebut akan bekerjasama dengan pihak Kementerian Kesehatan, serta Komite Nasional dan Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas dan Komda PP KIPI).

Pemakaian SinoVac sebagai vaksin yang akan disebarkan menghadirkan sejumlah kabar yang tidak terkonfirmasi.

Diketahui muncul kabar yang menyebut vaksin Sinovac adalah vaksin yang paling lemah.

Melalui informasi Satuan Tugas Covid-19, Selasa 5 Januari 2021, kabar tersebut tidak-lah benar alias hoaks.

Juru bicara program vaksinasi COVID-19 dari BPOM, Lucia Rizka Andalusia membantah bahwa vaksin Sinovac memiliki kualitas paling lemah di antara kandidat vaksin lainnya.

Menurutnya, hingga saat ini tidak ada data dokumen dan informasi resmi dari WHO yang membandingkan respons imunitas dari 10 kandidat vaksin.

Demikian juga tidak ada pernyataan resmi bahwa vaksin Sinovac adalah jenis yang lemah.

Seperti diwartakan sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah mengumumkan rencana penyuntikan perdana vaksin Covid-19.

Tito mengatakan penyuntikan perdana dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 13 Januari 2021.

Vaksinasi akan dilanjutkan pada 14-15 Januari 2021 mendatang, dilansir Antara, Selasa 5 Januari 2021.

Tito menegaskan agar masyarakat tidak semerta-merta lengah atas virus meski telah mendapat suntikan.

"Kita jangan sampai kendor mengenai 3M ini, bukan hanya memakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan secara benar dan sering, tapi kerumuman. Ini bisa menjadi superspreader, percuma kita melakukan tracing, nggak ada gunanya kalau masih ada kerumunan," ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply