October 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Sundancer Membawa Suvenir dari Lombok

IVOOX.id, Jakarta - Duo asal Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sundancer, kembali dengan EP baru. Judulnya Suvenir.

Sejak kemunculannya di sirkuit musik lokal, sudah banyak hal dilakukan oleh Sundancer. Datang dari sebuah tempat yang tidak dikenal luas sebagai produsen band-band cutting edge, Sundancer mematahkan stigma bahwa dominasi produsen musik hanya kota yang itu-itu saja.

Debut EP Musim Bercinta dapat sambutan. Mereka juga bekerja keras dengan mencuri waktu semaksimal mungkin untuk bisa menggelar tur mandiri ke beberapa kota untuk memperkenalkan musiknya. Di semua kota yang disinggahi oleh tur itu, perkenalan berlangsung dengan sukses. Cakrawala terbuka.

Cerita itu, membuka banyak kemungkinan berikutnya. Salah satunya adalah bergabung dengan label asal Jakarta, LaMunai Records.

Suvenir, adalah kerjasama perdana mereka dalam bentuk mini album. Sebelumnya single perdana dari rangkaian lagu di album ini, Firasat sudah dirilis luas secara digital.

Album ini adalah warisan berharga yang ditinggalkan oleh Bagus Jalang, vokalis band punk rock kugiran asal Jogjakarta, Mortal Combat, sekaligus salah satu pendiri netlabel terbesar Indonesia, Yes No Wave Music.

“Bagus sempat beberapa kali piknik ke Lombok dan punya rencana untuk membuat musik bersama kami, jauh sebelum Sundancer terbentuk,” terang OmRobo, gitaris Sundancer. “Yang diwariskan adalah kerangka lagu yang dia tulis. Dari situ, kami mencoba mengolahnya dengan warna musik yang berbeda. Hanya benang merahnya saja yang sama, musik tahun 60-an,” lanjutnya.

Di dalam ramuannya, ada banyak referensi yang diaduk. “Mulai dari Exotica, Spaghetti Western, Pyschedelia, hingga Orkes Melayu yang mendayu,” tambah Decky Jaguar, vokalis.

Suvenir berisi tujuh lagu dan durasi putarnya dua puluh tiga menit. Menurut rencana, selain perilisan dalam bentuk digital, EP ini akan dirilis dalam bentuk kaset.

Kendati dalam kondisi yang tidak menguntungkan, karena tidak bisa didukung oleh tur ke banyak tempat untuk memainkan lagu-lagu di album ini secara live, album ini pada akhirnya juga dilepas ke publik dengan dorongan harapan yang tinggi.

“Memang tidak didukung perayaan yang hingar-bingar. Kami telah menghabiskan waktu satu tahun memantau perkembangan pandemi yang tidak kunjung reda. Ya sudah, akhirnya dirilis saja,” kata OmRobo.

Decky menimpali, “Singkat kata: Semoga Anda semua bisa menikmati rekaman ini.”

Sekedar informasi, saat ini, Sundancer sudah bergerak ke proyek berikutnya yang juga melibatkan LaMunai Records.

0 comments

    Leave a Reply