Sulit Kejar Investasi Baru, BKPM Akui Fokus ke Realisasi Yang Mandeg

IVOOX.id, Jakarta - Sulit berharap masuknya investasi baru, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengaku akan fokus pada upaya mendorong realisasi investasi yang mandeg.
"Di tengah COVID-19, memang agaknya berat kita mengharapkan investasi baru masuk, maka kami membuat langkah terukur untuk fokus ke investasi yang sudah jalan," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam webinar di Jakarta, Rabu (6/5).
Bahlil menuturkan fokus BKPM akan lebih ke investasi yang progresnya telah mencapai 60-70 persen serta investasi yang tertunda sejak empat hingga lima tahun lalu senilai Rp708 triliun. "Ini yang kami sekarang sedang digodok untuk cepat direalisasikan," katanya, dikutip Antara.
Mantan Ketua Umum Hipmi itu menjelaskan saat pertama kali masuk ke BKPM setelah dilantik Oktober 2019 lalu, ia mendapati adanya prospek investasi eksisting yang belum tereksekusi hingga mencapai Rp708 triliun.
Dari total investasi hingga Rp708 triliun itu, Bahlil mengklaim telah membantu merealisasikan sekitar Rp287 triliun sepanjang enam bulan.
"Ini termasuk proyek Pertamina-Rosneft, Lotte, dan beberapa perusahaan Malaysia dan AS seperti proyek Tanjung Jati. Hyundai juga sudah mulai jalan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, investasi mangkrak hingga Rp708 triliun itu disinyalir disebabkan oleh arogansi sektoral antara Kementerian/Lembaga (K/L), tumpang tindih aturan pusat dan daerah serta masalah di lapangan.
Belajar dari pengalaman itu, maka BKPM akan membuat standar operasional pelayanan kepada investor secara end to end.
"BKPM mengawal sampai dia produksi. Bahkan BKPM melakukan proteksi kepada investor selama investasi tersebut masih berproduksi di Indonesia," kata Bahlil.

0 comments