Suhu Tanah Suci Sampai 43 Derajat, JCH Indonesia Rentan Dehidrasi

IVOOX.id, Jakarta - Suhu panas Arab Saudi berdampak buruk bagi kesehatan Jemaah Calon Haji (JCH) asal Indonesia. Diketahui, selama sepekan ini, suhu di tanah suci berkisar antara 28 hingga 43 derajat celcius.
Kondisi suhu yang terbilang ekstrim tersebut kemudian didukung pula dengan tidak adanya curah hujan dan rendahnya kelembapan udara, yang hanya 15 persen.
Suhu panas membuat JCH Indonesia rentan mengalami dehidrasi, sehingga akan membahayakan ingatan jemaah. Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusuf Singka mengatakan, masalah dehidrasi masih jadi fokus Kementerian Kesehatan di tanah suci.
''Kasus yang terbanyak sampai saat ini adalah dehidrasi dan semoga bisa ditangani semua. Dehidrasi ini bisa membuat orang linglung atau lupa, maka banyak minum. Minimal 2 liter setiap hari baik di Madinah maupun di Makkah nanti," katanya dikutip dari laman resmi Kemenkes.
Untuk mengatasi hal tersebut, sejauh ini kata Eka, pihaknya telah menyediakan sebuah alat yang bisa digunakan oleh jemaah untuk menyemprotkan air ke wajah jemaah.
''Kepada keluarga atau siapapun yang tahun ini berangkat haji untuk mengingatkan jemaah haji agar menggunakan semprotan, karena dapat menjaga kelembaban kulit dan saluran pernapasan kita,'' sebut Eka.
Kemudian, ia menegaskan bahwa setiap jemaah telah diimbau untuk menjaga minum selama menjalankan ibadah haji. Sebab, semprotan air tersebut juga bisa digunakan untuk minum.
"Pakai air zamzam juga boleh. Jangan lupa semprotan air yang diberikan dalam perbekalan kesehatan di Tanah Air jua bisa digunakan untuk menyemprot selain untuk menjadi botol minum,'' jelas dia kemudian.
Di sisi lain, ia juga telah menyiapkan puluhan ribu pasang alas kaki untuk menjaga suhu tubuh jemaah. "Kita siapkan 10% sendal dari total jamaah yaitu sebanyak 20.400 pasang," ujar dia.

0 comments