Sudah Pernah Kena Corona Covid-19, Perlukah Divaksin? Ini Jawabannya | IVoox Indonesia

June 18, 2025

Sudah Pernah Kena Corona Covid-19, Perlukah Divaksin? Ini Jawabannya

IMG-20201203-WA0073

IVOOX.id, Jakarta - Beberapa perusahaan memang telah mengumumkan keberhasilannya dalam proses uji coba vaksin Corona Covid-19. Bahkan, Inggris pun berencana menggunakan vaksin produksi Pfizer minggu depan.

Memang jumlah vaksin corona Covid-19 ini tidak akan cukup untuk untuk semua orang. Oleh karena itu, pemerintah di berbagai negara pun telah menetapkan prioritas siapa yang akan mendapatkan vaksin tersebut.

Meski demikian, timbul pertanyaan apakah mereka yang sudah pulih dari Covid-19 harus mendapat vaksin? Memang, saat ini belum diketahui bagaimana sistem kekebalan orang yang selamat dari Covid-19 menanggapi vaksin. Pasalnya, beberapa orang memiliki gejala berminggu-minggu dan berbulan-bulan setelah diagnosis mereka.

“Rekomendasi umumnya adalah mendapatkan vaksin Anda sebelum terinfeksi,” kata Dr. David Thomas, seorang profesor kedokteran dan direktur divisi penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins.

"Ada beberapa pertanyaan yang belum bisa kami jawab, tetapi dari apa yang kami ketahui sekarang, langkah yang paling tepat adalah tetap mendapatkan vaksin," jelasnya.

Infeksi ulang Covid-19 memang sangat jarang terjadi. Tetapi jika kadar antibodi alami berkurang seiring waktu, seseorang mungkin dapat terinfeksi lebih dari sekali.

Para dokter dan ahli penyakit menular setuju bahwa kebanyakan orang harus divaksinasi, meskipun mereka mungkin memiliki kekebalan pelindung alami. Pada kebanyakan orang yang selamat, vaksin bahkan dapat meningkatkan kekebalan dari infeksi awal.

Ini adalah tindakan pencegahan dengan beberapa preseden. Contohnya, orang dewasa yang sehat di atas usia 50 tahun tetap disarankan untuk mendapatkan vaksin herpes zoster meskipun mereka pernah menderita cacar air atau herpes zoster sebelumnya.

"Saya melakukannya karena saya ingin kekebalan ekstra untuk melindungi saya dari penyakit herpes zoster yang kambuh di kemudian hari," kata Thomas.

"Meskipun saya sebelumnya pernah terinfeksi dan memiliki kekebalan dalam jumlah tertentu, saya memilih untuk mendapatkan vaksin untuk menggandakannya dan membuat saya lebih aman," tukas dia.

Saat ini, Food and Drug Administration (FDA) sedang meninjau data tentang dua kandidat vaksin, yang dibuat oleh Pfizer dan Moderna, dan komite penasihat independen untuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pun telah memberikan lampu hijau pada dua vaksin ini.

0 comments

    Leave a Reply