Stok Beras di Bulog Palu Tinggal 2.000 Ton | IVoox Indonesia

June 8, 2025

Stok Beras di Bulog Palu Tinggal 2.000 Ton

Beras-TTIC-di-Jabotabek-hanya-Rp.-8.800/kg-doc.Kementan-ivoox.id

IVOOX.id, Palu - Stok beras yang dikuasai Bulog dan masih tersimpan di gudang di Palu, Sulawesi Tengah, tinggal sekitar 2.000-an ton

"Semua stok beras di Gudang Tondo merupakan hasil pengadaan 2018. Untuk pengadaan 2019 belum masuk," kata Kepala Gudang Zakarudin, di Palu, Rabu (6/2).

Meski persediaan beras menipis, lanjutnya, jika dibandingkan dengan penyaluran, stok tersebut masih cukup untuk kebutuhan beberapa bulan ke depan.

Beras yang ada di gudang Palu, kata dia, untuk memenuhi kebutuhan penyaluran rastra rumah tangga sasaran (RTS) di Kabupaten Donggala dan Sigi.

Sementara RTS di Kota Palu pada 2018 sudah tidak menerima jatah rastra, karena telah menggunakan kartu bantuan pangan non tunai (BPNT) yang dikeluarkan Kementerian Sosial.

Sementara Kepala Bidang Pelayanan Publik dan OPP Perum Bulog Provinsi Sulteng, Amir Sube, secara terpisah mengatakan sudah mulai melakukan pembelian beras/gabah di sejumlah daerah. "Tapi realisasi pembelian masih kecil," kata dia,seperti dikutip Antara.

Bulog Sulteng, kata Amir selama Januari sampai awal Februari 2019 baru membeli beras petani sekitar 50-an ton. Pada musim panen (MP) 2019, Bulog Sulteng ditargetkan oleh pusat untuk membeli sebanyak 32.600 ton beras petani.

Target itu, kata dia, lebih rendah dibandingkan sebelumnya (2018) mencapai 50.000 ton.

Berkurangnya target pengadaan beras di Sulteng dikarenakan Bulog hanya menyalurkan rastra sampai bulan April 2019. Selanjutnya mulai Mei s/d Desember mendatang Bulog belum mengetahui apakah tetap masih lanjut atau tidak. "Yang pasti sesuai surat dari Kemensos RI, Bulog hanya menyalurkan rastra di Sulteng sampai April 2019," ujarnya.

Mengingat target pembelian sudah dikurangi dan Bulog hanya menyalurkan rastra sampai April, maka dalam membeli beras petani, Bulog lebih memprioritaskan beras premium.

Pembelian beras premium akan lebih besar dibandingkan beras PSO, sebab beras kualitas terbaik hasil pembelian oleh Bulog langsung di pasarkan kepada konsumen menengah atas.

Artinya, beras premium Bulog akan dijual bebas ke pasar dengan harga mengacu kepada harga pasar, tetapi tetap tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. Pemerintah beberapa waktu lalu telah menetapkan HET beras dengan kualitas terbaik di tingkat pengecer sebesar Rp12.800/kg.

Sedangkan HET beras kualitas medium ditetapkan pemerintah Rp9.450/kg.

0 comments

    Leave a Reply