Stok AS di Level Terendah 3 Tahun, Harga Minyak Naik Lebih 1% | IVoox Indonesia

September 16, 2025

Stok AS di Level Terendah 3 Tahun, Harga Minyak Naik Lebih 1%

minyak

IVOOX.id, New York - Harga minyak naik lebih dari $ 1 pada hari Rabu setelah stok minyak mentah AS jatuh ke level terendah dalam tiga tahun saat aktivitas penyulingan dari badai baru-baru ini masih dalam pemulihan.

Meskipun goyangan baru-baru ini dari angka ekonomi AS, permintaan bahan bakar secara keseluruhan telah pulih ke tingkat pra-pandemi. Produk yang dipasok selama empat minggu terakhir telah mencapai hampir 21 juta barel per hari, tidak jauh dari puncak 2019.

Persediaan minyak mentah AS pekan lalu turun 3,5 juta barel menjadi 414 juta barel, terendah sejak Oktober 2018, Administrasi Informasi Energi AS mengatakan pada Rabu.

"Harga minyak mentah tetap didukung karena permintaan pulih di seluruh dunia dan persediaan terus berkurang," kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menetap $ 1,74, atau 2,47%, lebih tinggi pada $ 72,23 per barel.

Minyak mentah berjangka Brent naik $ 1,54, atau 2%, menjadi $ 75,89 per barel.

Fasilitas minyak di Teluk Meksiko terus kembali berproduksi, dengan produksi mingguan naik 500.000 barel per hari dalam minggu terakhir menjadi 10,6 juta barel per hari, kata EIA. BP pada hari Rabu mengatakan keempat fasilitas lepas pantainya di wilayah tersebut telah kembali beroperasi setelah Badai Ida, dihidupkan kembali dan berproduksi pada 12 September.

Juga mendukung harga adalah kesulitan oleh anggota OPEC yang berjuang untuk meningkatkan produksi. Kenaikan harga di pasar lain seperti gas alam juga mendukung minyak, dengan kekurangan pasar energi menyebabkan krisis pasokan di Eropa dan Asia.

"Mengingat berbagai faktor pendukung di ruang energi, terutama harga gas alam yang sangat tinggi ... penurunan harga saat ini kemungkinan akan berumur pendek," kata Jeffrey Halley, seorang analis di broker OANDA.

Federal Reserve AS, yang memulai pertemuan kebijakan dua hari pada hari Selasa, diperkirakan akan mulai mengetatkan kebijakan moneter, yang dapat mengurangi toleransi investor terhadap aset berisiko seperti minyak.(CNBC)

0 comments

    Leave a Reply