Sri Mulyani Ingatkan Bahlil Target Investasi 2019 Meleset | IVoox Indonesia

May 4, 2025

Sri Mulyani Ingatkan Bahlil Target Investasi 2019 Meleset

Sri-Mulyani-FotoAFP-e1580899112445

IVOOX.id, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyinggung capaian investasi yang meleset dari target pemerintah pada 2019. Hal tersebut disampaikan bendahara negara di depan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Sepanjang 2019, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang merupakan indikator pertumbuhan investasi hanya tumbuh 4,45 persen. Angka itu jauh lebih rendah dari realisasi 2018 sebesar 6,64 persen.

“Pertumbuhan investasi, yang mana Pak Bahlil (Kepala BKPM) harus bekerja keras, sangat rendah. Di kuartal IV 2019 investasi hanya tumbuh 4,06 persen. Angka ini jauh lebih rendah dari ekspektasi kami dimana investasi diharapkan tumbuh di atas 6 persen,” katanya, Senin (17/2/2020).

Tak hanya investasi, pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebagai motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi juga terpantau lesu. Pada 2019, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,04 persen. Realisasi itu melambat dibandingkan dengan posisi 2018 lalu yang sebesar 5,05 persen.

Khusus di kuartal IV 2019 konsumsi rumah tangga hanya bertambah 4,97 persen. Imbasnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 5,02 persen pada 2019, atau lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 5,17 persen.

“Kami akan memperhatikan hal tersebut dengan hati-hati,” ucapnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu berharap kinerja konsumsi dan investasi akan membaik tahun ini. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi juga akan terkerek naik. Pasalnya, pemerintah telah memberikan berbagai insentif fiskal untuk mendorong laju investasi.

Ia menyebutkan beberapa vitamin yang telah disuntikkan pemerintah antara lain pembebasan pajak (tax holiday), pengurangan pajak (tax allowance), super deduction tax untuk R&D dan pendidikan vokasi. Data Kementerian Keuangan mencatat 153 perusahaan telah memanfaatkan fasilitas tax allowance pada periode 2017-2019. Rencana nilai investasinya mencapai Rp138 triliun.

Selanjutnya, sebanyak 67 perusahaan telah memanfaatkan fasilitas tax holiday pada periode yang sama. Rencana nilai investasinya mencapai Rp1.102 triliun.

Tak hanya itu, bendahara negara telah mendelegasikan kewenangan pengurusan proses pengajuan tax holiday kepada BKPM. Dengan demikian, pengusaha makin mudah mengajukan fasilitas tax holiday.

“Jadi sekarang bolanya ada di tempat Pak Bahlil, kami berharap tentu bisa langsung mencetak gol (mencapai target investasi) setelahnya,” ucapnya, seperti dikutip CNN Indonesia. 

0 comments

    Leave a Reply