Sosialisasi ASO yang Gencar Semakin Berdampak Positif Bagi Masyarakat DIY | IVoox Indonesia

April 30, 2025

Sosialisasi ASO yang Gencar Semakin Berdampak Positif Bagi Masyarakat DIY

52
Usman Kansong memberikan kata sambutan dalam webinar Survei Kesiapan Masyarakat dalam Mendukung Era Baru Siaran TV Digital https://siarandigital.kominfo.go.id/berita/36-merk-stb-tersertifikasi-dirjen-ikp-ajak-masyarakat-beralih-ke-tv-digital

IVOOX.id, JAKARTA - Migrasi siaran TV Analog ke siaran TV Digital melalui serangkaian Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran analog belum sepenuhnya dimengerti masyarakat. Tak hanya di daerah pelosok, warga di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang merupakan kota pendidikan, juga masih banyak yang belum paham tentang ASO dan siaran TV Digital. Tetapi, pemerintah terkait tidak serta-merta membiarkan ketidaktahuan masyarakat terus menguar dan menjadi permasalahan bagi masyarakat. Pemerintah terus melakukan gebrakan agar pemerataan informasi ini dapat tersebar ke seluruh wilayah di Indonesia.

Oleh sebab itulah, sosialisasi ASO dan siaran TV digital digencarkan secara terus menerus.

Apalagi, tahapan ASO di Provinsi DIY ditetapkan pada 25 Agustus 2022 lalu, bersama DKI Jakarta dan Surakarta. Dengan rentang waktu yang pendek ini, pemahaman masyarakat tentunya harus ditingkatkan lagi dari sebelumnya.

Menurut Febri, dalam sosialisasi bersama Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), sering sekali dijumpai kebingungan warga tentang siaran TV digital. Warga, lanjutnya, kerap menyamakan siaran TV digital dengan video streaming, sehingga yang ada di benak masyarakat adalah siaran TV digital tersebut memakan kuota internet dan berbayar.

Padahal siaran TV digital dan video streaming tersebut berbeda. Menonton siaran TV digital gratis dan tidak perlu kuota internet. Masyarakat mulai memahami perbedaannya dan merasakan manfaatnya yang jauh berbeda dari TV analog.

Warga DIY yang TV-nya belum terkoneksi siaran digital atau masih menggunakan TV tabung hanya perlu menambah perangkat dekoder atau set top box (STB) dengan sertifikasi dari Kementerian Kominfo. STB diperlukan menangkap siaran digital. Migrasi dari siaran analog ini membuat masyarakat DIY bisa menerima gambar siaran digital yang lebih bersih dan jernih suaranya serta memiliki teknologi yang canggih karena terkoneksi dengan sistem peringatan dini bencana alam.

Febri menambahkan, saat ini sudah ada 32 TV digital yang bersiaran di DIY.

Tahap dua ASO di DIY berjalan lancar karena pihaknya juga terus memberikan pengetahuan kepada KIM di kabupaten kota di DIY.

"Secara teknis ASO ini program pemerintah. Namun, KPI dan KPID punya tanggung jawab moral untuk ikut melakukan sosialisasi untuk masyarakat DIY," ujar Febri, seraya menambahkan, bahwa KPID DIY juga terus melakukan penguatan konten siaran kepada lembaga penyiaran saat migrasi siaran analog ke digital berlangsung.

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Rosanita Niken Widiastuti mengatakan, masyarakat Indonesia akan mendapatkan akses internet yang lancar. Dengan akses internet yang lancar, pelaku usaha UMKM DIY bisa memajang produk mereka di marketplace.

"Sehingga produk yang dipasarkan di Indonesia itu produk dalam negeri, akses internet ini sangat diperlukan oleh masyarakat atau UMKM di pelosok Indonesia dan tidak hanya di kota-kota besar," ujarnya.

Niken menyebutkan, tujuan ASO untuk efisiensi frekuensi yang selama ini dalam TV analog, satu stasiun TV membutuhkan satu frekuensi. Sedangkan lewat ASO, satu frekuensi bisa digunakan hingga 12 stasiun televisi dan sisa frekuensinya bisa digunakan untuk perluasan internet.

"Jadi dengan adanya migrasi tv digital, daerah-daerah yang selama ini blankspot internet, nantinya bisa dibangun infrastruktur dan masyarakat seluruh indonesia bisa mendapatkan akses internet yang bagus," ucap Niken.

0 comments

    Leave a Reply