Soroti Tiga Sektor Utama Investasi di Dunia Usaha, Menteri Investasi Rosan Roeslani Apresiasi Laporan Bank Dunia soal Iklim Usaha Indonesia | IVoox Indonesia

May 13, 2025

Soroti Tiga Sektor Utama Investasi di Dunia Usaha, Menteri Investasi Rosan Roeslani Apresiasi Laporan Bank Dunia soal Iklim Usaha Indonesia

Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani
Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani dalam laporan Business Ready (B-Ready) World Bank di Jakarta, Senin (10/2/2025). IVOOX.ID/Fahrurrazi Assyar

IVOOX.id – Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyambut baik laporan terbaru Bank Dunia bertajuk Business Ready (B-Ready) 2024, yang mengulas kerangka regulasi dan layanan publik bagi dunia usaha.  

Rosan menyatakan bahwa laporan tersebut memberikan panduan bagi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan berbagai aspek yang berkaitan dengan investasi dan dunia usaha. Tiga sektor utama yang menjadi fokus dalam laporan itu adalah regulatory framework (kerangka regulasi), business efficiency (efisiensi bisnis), dan public services (pelayanan publik). 

"Dokumen ini sangat membantu pemerintah dalam memahami aspek-aspek yang perlu diperbaiki guna meningkatkan iklim investasi di Indonesia," ujar Rosan dalam pernyataannya di Jakarta, Senin (10/2/2025). 

Berdasarkan laporan B-Ready 2024, Indonesia memperoleh skor 63, menempatkannya sebagai negara dengan iklim usaha terbaik ketiga di ASEAN, setelah Singapura dan Vietnam. Rosan menilai pencapaian ini sebagai langkah positif, tetapi tetap ada ruang untuk perbaikan agar daya saing investasi semakin meningkat. 

Sebagai bagian dari upaya reformasi, Rosan berencana untuk berkoordinasi dengan kementerian terkait dan pemangku kepentingan lainnya guna memperkuat kebijakan yang mendukung dunia usaha. 

"Harapannya, skor Indonesia dalam penilaian mendatang bisa lebih baik lagi, terutama dalam aspek efisiensi bisnis," ujarnya. 

Rosan juga menjelaskan bahwa laporan B-Ready menggantikan sistem penilaian sebelumnya, Ease of Doing Business (EODB), yang juga disusun oleh Bank Dunia. Dengan format baru ini, pemerintah Indonesia memiliki evaluasi yang lebih komprehensif terkait kondisi regulasi dan layanan publik yang memengaruhi dunia usaha. 

Ke depan, Rosan menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, dengan memperbaiki hambatan-hambatan yang masih ada serta meningkatkan efisiensi birokrasi demi menarik lebih banyak investor ke Indonesia.

0 comments

    Leave a Reply