Soal Gagasan Masyarakat 5.0, Puan Sebut Landasannya Manusia Indonesia dan Kebudayaan | IVoox Indonesia

May 23, 2025

Soal Gagasan Masyarakat 5.0, Puan Sebut Landasannya Manusia Indonesia dan Kebudayaan

puan maharani
Ketua DPR, Puan Maharani. ANTARA/HO-DPR

IVOOX.id, Jakarta – Terkait gagasan Society 5.0 yang muncul dalam Forum Ekonomi dunia 2019 di Davos, Swiss, pada Januari 2019 lalu, Ketua DPR RI Puan Maharani menilai, gagasan masyarakat 5.0 tersebut harus menempatkan manusia sebagai subjek dan pusat dari kemajuan peradaban.

Sehingga, menurutnya, pembangunan manusia harus berlandaskan pada ide tentang Manusia Indonesia dan Kebudayaan.

"Manusia Indonesia adalah manusia yang berakar pada tanah airnya, bertumbuh dalam kebudayaan bangsanya, serta memiliki jiwa bangsanya, yaitu berjiwa Pancasila," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Konsep tersebut awalnya menawarkan ide mengenai masyarakat yang berpusat pada manusia, untuk menyeimbangkan kemajuan ekonomi sekaligus mampu menyelesaikan masalah sosial.

Puan menjelaskan dengan berpegang teguh terhadap prinsip Manusia dan Kebudayaan Indonesia saat menjalankan kewajiban sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dirinya mengambil beberapa kebijakan untuk memperkuat program-program aksi kebudayaan yang bisa menjadi dasar untuk menuju masyarakat 5.0.

Dia mengatakan, salah satu program strategis nasional ketika Kemenko PMK menjadi "leading" sektor adalah Revolusi Mental yang merupakan gerakan kebudayaan untuk mengubah dan membangun cara pikir, cara kerja, dan cara hidup, yang lebih baik dan berkemajuan dengan berlandaskan pada jiwa bangsa Indonesia.

“Sebagaimana pernah saya sampaikan pada berbagai kesempatan bahwa Revolusi Mental menjadi landasan penting dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan," ujarnya.

Menurut dia, pelaksanaan program tersebut bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, rasa percaya diri, optimisme, serta daya kreatif dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan dalam membangun kualitas dan kemajuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Karena itu dia menilai, Revolusi Mental merupakan bagian dari proses pembentukan karakter bangsa dalam rangka mewujudkan cita cita kemerdekaan.

Menurut dia, Gerakan Nasional Revolusi Mental telah mengambil bagian dalam proses pembentukan karakter manusia Indonesia juga membentuk kepribadian bangsa dalam kebudayaan.

Puan mengatakan konsep Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang dilakukan selama dirinya menjadi Menko PMK adalah upaya untuk membangun manusia dan kebudayaan yang berkarakter dan berjiwa Indonesia.

"Budaya untuk menjadi yang lebih baik, berprestasi, dan berkemajuan, inilah yang harus semakin diperluas dalam masyarakat kita," ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply