Smelter Nikel Milik Ceria Ditargetkan Uji Coba Akhir Tahun 2024

IVOOX.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menargetkan proses uji coba proyek pemurnian (smelter) nikel milik PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria) di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara pada akhir tahun 2024.
"Saya melihat kemajuan fisik proyek smelter dari Ceria, kita harapkan bahwa mechanical completion bisa selesai Oktober dan bisa commissioning di akhir tahun ini," ujar Arifin dalam siaran pers dikutip Kamis (4/7/2024).
Diketahui proyek smelter nikel Ceria merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Smelter dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) tersebut kata Arifin nantinya akan dibangun sebanyak empat lajur produksi (4 X 72 MVA) secara bertahap dengan kapasitas produksi 252.700 ton bijih nikel saprolit per tahun.
"Smelter tersebut nantinya akan mendapatkan pasokan listrik dari PT. PLN dengan total kapasitas 414 MVA (352 MW) yang telah disepakati dengan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL), yang pasokan listriknya akan mulai dialirkan bertahap pada tahun ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Arifin mengatakan pemerintah berharap pelaku industri pemurnian mineral harus bisa mengembangkan ekosistem untuk produk akhir elektrifikasi, karena Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat bernilai.
"Kita harus mengantisipasi, bagaimana industri dalam negeri ini bisa berkembang, cita-cita kita elektrifikasi bisa tercapai, nikel ini tentu saja ada di poros baterai NCM (Nikel Cobalt Mangan), kita punya nikel, kemudian limonet kita juga punya cobalt konten yang signifikan, kemudian juga kita masih punya sumber mangan di Nusa Tenggara Timur, nah inilah yang harus kita integrasikan," kata Arifin.

0 comments