Sindir Prabowo, Jokowi : Kalau Mau Punah Jangan Ajak Indonesia

IVOOX.id, Jakarta - Mengelola negara sebesar Indonesia tidak bisa mengedepankan narasi pesimisme. Presiden Joko Widodo menegaskan, sesulit apapun keadaan, sifat optimistis harus terus dirawat.

"Masa ada yang bilang Indonesia (akan) bubar, punah, yang benar saja. Ya sana bubar dan punah sendiri saja, jangan ajak-ajak kita Indonesia," ujar calon presiden nomor urut 01 itu di hadapan sekitar 1.500 pengusaha Jawa Tengah di MG Setos, Semarang, Sabtu (2/2).

Narasi Indonesia akan bubar pernah diungkapkan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam sejumlah kesempatan.

Jokowi menambahkan, narasi tersebut bertolak belakang dengan kondisi Indonesia.

Ia menyebut produk domestik bruto (PDB) mencapai lebih dari US$1 triliun. Bahkan, negara juga memperkuat keduulatannya dengan mengakuisisi sejumlah perusahan pertambangan.

Ia mencontohkan, banyak tambang minyak yang dulu puluhan tahun dikuasai perusahaan asing, tetapi kini berhasil dikelola oleh perusahaan Indonesia.

”Blok Mahakam itu puluhan tahun dikuasai Perancis dan Jepang. Tahun 2015 sudah kita serahkan 100% ke Pertamina. Freeport juga kita ambil. Memang dikira gampang dan tanpa intrik? Kalau tidak ada, sudah dari dulu diambil," ujarnya disambut tepuk tangan para peserta.

Kendati demikian, ia mengakui kelesuan perekonomian global turut berdampak ke dalam negeri. Namun, ketimbang negara lain, ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang cukup baik.

"Negara lain banyak yang turun. Kita negara keempat terkuat perekonomian dunia dan masuk anggota G20. Masa kita disamakan dengan Haiti," imbuhnya

Dalam acara itu turut hadir Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Wali Kota Semarang Hendar Prihadi.(Adhi teguh)