Siap-siap, Bapanas Salurkan Bantuan Beras untuk 18,2 Juta KPM Awal Juli 2025 | IVoox Indonesia

July 8, 2025

Siap-siap, Bapanas Salurkan Bantuan Beras untuk 18,2 Juta KPM Awal Juli 2025

antarafoto-stok-cadangan-beras-pemerintah-1750678608-1
Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Tambak Aji, Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/6/2025). Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat per 20 Juni 2025 stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang disimpan Perum Bulog mencapai 4,15 juta ton beras. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

IVOOX.id – Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan mulai menyalurkan bantuan pangan berupa beras kepada 18,2 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada awal Juli 2025. Program ini merupakan bagian dari langkah pemerintah menjaga daya beli masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional di triwulan kedua tahun ini.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, menjelaskan bahwa setiap keluarga akan menerima bantuan 10 kilogram beras per bulan, dengan total volume penyaluran mencapai 365 ribu ton untuk dua bulan ke depan. Program ini menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dari Kementerian Sosial, yang juga menjadi acuan dalam penyaluran bantuan Kartu Sembako. Menurut Ketut, kesiapan anggaran untuk program ini telah dikoordinasikan dengan Kementerian Keuangan.

Namun, rencana penyaluran ini tidak lepas dari sorotan. Anggota Komisi IV DPR RI, Sonny Danaparamita, mengingatkan pentingnya akurasi data penerima agar bantuan benar-benar sampai ke masyarakat yang berhak. “Saya mohon nanti soal akurasi datanya, Pak. Sehingga tidak tepat sasaran tidak menjadi kejadian-kejadian yang berulang,” ujar Sonny saat rapat bersama Kepala Bapanas di Gedung DPR RI, Selasa (1/7/2025).

Sonny juga menyoroti pentingnya menjaga mutu beras yang akan dibagikan. Ia menegaskan agar program ini tidak sekadar menggugurkan kewajiban, apalagi menyalurkan beras berkualitas rendah. “Jangan karena itu dibagikan gratis, terus mutunya asal-asalan, kutunya banyak. Jadi tolong itu dicek benar, tidak usah dibonus kutu,” ujarnya.

Masalah kualitas beras sempat mencuat dalam program-program bantuan sebelumnya, terutama yang melibatkan stok dari Perum Bulog. Beras yang cepat rusak dan berkutu menjadi keluhan yang kerap muncul dari masyarakat penerima.

Selain data dan kualitas, proses distribusi juga menjadi perhatian. Sonny berharap Bapanas bisa menunjukkan kinerja yang lebih baik, terlebih lembaga ini akan genap berusia lima tahun dalam waktu dekat. Ia berharap agar berbagai persoalan teknis yang masih tersisa bisa segera diselesaikan.

“Hal-hal kecil yang enggak beres ini bisa segera diberesi. Ke depan Bapanas menjadi satu lembaga yang bisa kita andalkan,” ujar Sonny.

0 comments

    Leave a Reply