Siap Hadapi Musim Penghujan, Pemkot Semarang Tambah Alat Komunikasi HT | IVoox Indonesia

May 22, 2025

Siap Hadapi Musim Penghujan, Pemkot Semarang Tambah Alat Komunikasi HT

IMG-20211117-WA0031-768x432
Dalam rangka kesiapsiagaan bencana, Pemerintah Kota Semarang membagikan 500 unit peralatan handy talky (HT) untuk 177 kelurahan. (Foto: Ist)

IVOOX.id, Semarang - Dalam rangka kesiapsiagaan bencana, Pemerintah Kota Semarang membagikan 500 unit peralatan handy talky (HT) untuk 177 kelurahan. Hal itu dilakukan untuk memudahkan komunikasi saat terjadi bencana.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikan, masing-masing kelurahan mendapatkan tiga unit HT untuk koordinasi antara Babinsa, Babinkamtibmas, dan pihak kelurahan. Jadi, jika ada potensi bencana, diharapkan dapat segera dilaporkan agar penanganan segera dilakukan.

“Peralatan sampai hari ini sama seperti tahun lalu. Masing-masing instansi siap, tapi kami tambahkan lagi peralatan HT untuk bisa berkomunikasi, karena terbukti lebih efektif. Kalau pakai HP harus cari-cari nomor. Kalau HT, 24 jam bisa dipakai untuk memberi info,” ungkap Hendi, sapaan akrabnya.

Adapun dari sisi logistik, lanjut Hendi, pihaknya telah menyiapkan melalui Dinas Sosial dan Dinas Ketahanan Pangan. Hendi mengimbau, masyarakat bisa lebih tenang, sebab pemerintah bersama stakeholder terkait telah menyiapkan segala kemungkinan yang terjadi di musim hujan.

Hendi pun mengajak masyarakat untuk saling bekerja sama dalam penanganan bencana. Semisal, membuang sampah pada tempatnya, agar pompa dan saluran berjalan efektif.

“Saya harap masyarakat ikut terlibat aktif melaporkan, termasuk menjaga lingkungan. Hal-hal yang sering muncul adalah seringkali tertutupnya pompa dan saluran oleh sampah,” pintanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Arief Rudianto menambahkan, pemetaan titik rawan longsor berada di Semarang Barat, Candisari, Banyumanik, dan Gajahmungkur. Adapun wilayah rawan banjir meliputi Genuk, Gayamsari, Semarang Timur, Tugu, Ngaliyan, Semarang Utara, dan Tembalang.

Disampaikan, ada 30 orang personel di lapangan dan 40 orang tenaga administrasi yang telah dilatih. Bahkan, pihaknya juga menjalin hubungan dengan relawan melalui kelurahan siaga bencana (KSB).

Adapun peralatan antisipasi bencana, pihaknya telah memasang sekitar 10 unit early warning system (EWS) untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor maupun banjir.

“Total kurang lebih ada 10 (unit) EWS yang sudah kami pasang, antara lain di Meteseh, Kudu, Wates, Mangunharjo, dan beberapa titik lain. Pada 2022 mendatang, kami juga akan mengusulkan beberapa titik lagi, misalnya di BKT,” jelas Rudi, sapaan akrabnya.

Sedangkan untuk peralatan penanganan bencana, lanjut Rudi, juga telah disiapkan mulai dari satu posko dapur umum, satu unit truk serbaguna, 10 unit motor trail, dan 10 unit perahu karet. Paket logistik untuk korban bencana pun telah disiapkan.

0 comments

    Leave a Reply