Siaga 1 di Beberapa Negara, Kemlu Imbau WNI di Timur Tengah Ikuti Arahan Kontijensi dan Tunda Perjalanan

IVOOX.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengeluarkan imbauan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di kawasan Timur Tengah untuk mengikuti arahan rencana kontijensi serta menunda perjalanan ke sejumlah negara, mengingat situasi di kawasan semakin memanas.
Konflik antara Israel dan kelompok militan Palestina di Jalur Gaza yang pecah pada 7 Oktober 2023 masih berlangsung, sementara ketegangan antara Israel dan Hizbullah di Lebanon selatan juga meningkat dalam dua pekan terakhir.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, menyatakan bahwa seluruh perwakilan RI di Timur Tengah telah menetapkan dan mengkoordinasikan rencana kontijensi. "Sesuai SOP Kemlu, ada rencana kontijensi dan koordinasi di seluruh perwakilan kawasan," ujar Judha dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat, (4/10/2024).
KBRI Amman di Yordania menetapkan status Siaga 1 untuk wilayah Palestina dan Israel. Di wilayah ini, terdapat 4 WNI yang merupakan relawan di Gaza dan 231 WNI yang sedang menjalani program magang di Israel.
Selain itu, Kemlu RI juga mengimbau WNI untuk menunda perjalanan ke Lebanon, Suriah, Iran, Palestina, dan Israel. KBRI Beirut di Lebanon juga menetapkan status Siaga 1, dengan 116 WNI berada di negara tersebut.
Sementara di Iran, KBRI Teheran menetapkan status Siaga 2, dengan sekitar 391 WNI, mayoritas mahasiswa yang berada di Qom. Di Suriah, KBRI Damaskus menetapkan status Siaga 3, dengan Siaga 1 berlaku di empat wilayah berbahaya, yaitu Al Hasakeh, Ar Raqqah, Deir ez-Zur, dan Idlib. Meski begitu, tidak ada WNI yang berada di empat wilayah ini, meskipun ada sekitar 1.201 WNI di Suriah.
Kemlu juga memantau WNI di Yaman melalui KBRI Muscat, di mana sebagian besar WNI berada di wilayah Hadramaut yang tidak dikuasai oleh kelompok Houthi.
Judha mengimbau WNI di kawasan tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari lokasi rawan, dan segera menghubungi perwakilan RI serta melakukan lapor diri. Selain itu, WNI diharapkan untuk mengikuti rencana kontijensi, termasuk jika ada arahan evakuasi, serta mengantisipasi gangguan penerbangan yang mungkin terjadi.

0 comments