Setelah Udang Beku, Pemerintah Selidiki Temuan Zat Radioaktif Cesium-137 pada Cengkeh | IVoox Indonesia

October 9, 2025

Setelah Udang Beku, Pemerintah Selidiki Temuan Zat Radioaktif Cesium-137 pada Cengkeh

Petani menunjukkan buah cengkeh usai dipetik di kebunnya di Desa Sani Sani
Ilustrasi - Petani menunjukkan buah cengkeh usai dipetik di kebunnya di Desa Sani Sani, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Sabtu (19/7/2025). Produksi buah cengkeh turun akibat musim hujan dibarengi dengan harga juga turun dari Rp125 ribu menjadi Rp100 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Jojon/nz

IVOOX.id – Pemerintah Indonesia akan melakukan investigasi terkait temuan zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada produk cengkeh asal Indonesia yang dilaporkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Temuan ini menambah daftar kasus kontaminasi radioaktif pada produk pangan Indonesia, setelah sebelumnya paparan Cs-137 terdeteksi pada udang beku ekspor.

Dalam laporannya, FDA menemukan paparan Cs-137 pada cengkeh yang dikirim oleh PT NJS. Sebagai respons, FDA memblokir seluruh impor rempah dari perusahaan tersebut.

Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Pangan Bara Khrishna Hasibuan menyatakan bahwa laporan tersebut baru diterima dan investigasi akan segera dilakukan.

“Sebetulnya sudah beberapa hari kami menerima laporan dari AS. Ternyata produk cengkeh juga terkontaminasi. Tapi ini masih laporan awal, jadi kami akan telusuri lebih lanjut sumbernya,” ujar Bara, di Jakarta, Selasa (30/9/2025), dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan dari mana kontaminasi terhadap cengkeh itu berasal.

“Sudah beberapa hari kita dapat laporan dari AS, ternyata produk cloves, cengkeh, itu juga ternyata terkontaminasi. Tapi ini baru lapor, baru kita terima (laporannya),” kata Bara.

“Jadi kita masih akan melakukan investigasi. Makanya kita trace (telusuri) dulu dari mana sumbernya,” ujarnya menambahkan.

Bara menambahkan bahwa fokus penanganan sebelumnya masih tertuju pada kasus kontaminasi udang, sehingga lokasi asal cengkeh yang terpapar masih belum diketahui.

Selain itu, pemerintah juga terus memberikan informasi secara berkala kepada pihak-pihak terkait mengenai perkembangan kasus produk pangan Indonesia yang terpapar zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) ini, termasuk kepada mitra internasional seperti pemerintah AS dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Pada Agustus lalu, FDA juga mendeteksi kontaminasi Cs-137 pada udang beku yang diekspor oleh PT Bahari Makmur Sejati (BMS). Pemerintah merespons dengan membentuk Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Cs-137 untuk menyelidiki kasus tersebut.

Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa sumber kontaminasi berasal dari pabrik baja PT PMT di kawasan industri Cikande, Serang, Banten, yang menggunakan bahan baku berupa scrap metal atau serbuk besi bekas.

Kontaminasi diduga menyebar melalui udara ke fasilitas pengemasan udang milik PT BMS yang berjarak kurang dari dua kilometer dari pabrik tersebut.

Selain itu, pemerintah juga menemukan 14 kontainer berisi scrap dari Filipina di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang terdeteksi mengandung Cs-137.

Temuan ini memperkuat dugaan bahwa paparan radiasi tidak hanya berasal dari lingkungan sekitar, tetapi juga dari kontainer yang digunakan dalam proses ekspor.

Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan pangan nasional dan akan terus berkoordinasi dengan lembaga internasional guna memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan kasus ini.

Kemenperin Telusuri Dugaan Kontaminasi Radioaktif pada Cengkeh

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) segera menelusuri dugaan kontaminasi radioaktif pada produk pangan asal Indonesia termasuk cengkeh yang diekspor ke Amerika Serikat (AS).

“Belum, kami belum dengar (temuan tersebut) dan mohon kami diinformasikan, nanti kami telusuri,” ungkap Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Selasa (30/9/2025), dikutip dari Antara.

Mengenai pengawasan Kemenperin, Febri mengatakan, pihaknya berupaya mendapatkan informasi lebih detail mulai dari seperti apa bentuk kontaminasi, hingga bagaimana hal itu bisa terjadi.

“Nanti setelah ditelusuri akan kelihatan seperti apa, di mana kejadiannya, dalam wadah seperti apa, dan siapa yang membuat ada barang radioaktif di situ,” ujar dia.

Selain itu, Febri juga mengatakan bakal berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti bekerja sama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk mencari penyebab dan informasi lebih jauh.

“Kita belum tahu, tapi nanti kan ada tim ya, terutama dari Bapeten, ya,” kata dia.

Adapun kabar mengenai hal ini muncul setelah Badan Pengawas Makanan dan Obat AS (FDA) yang menemukan dugaan kontaminasi radioaktif cesium-137 pada produk pangan asal Indonesia yaitu udang dan cengkeh.

Terpisah, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan , mengatakan pemerintah melakukan investigasi lebih lanjut terkait dugaan ini. “Kita lihat nanti,” ujarnya, dikutip dari Antara, Selasa (30/9/2025).

0 comments

    Leave a Reply