October 11, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Setelah Sukses di Program Mars, Uni Emirat Arab Umumkan Astronot Wanita Pertamanya

IVOOX.id, Dubai - Uni Emirat Arab (UAE) pada hari Sabtu (10/4) mengumumkan dua astronot lagi untuk berpartisipasi dalam program luar angkasa yang ambisius, salah satunya astronot wanita pertama negara itu.

Langkah itu dilakukan ketika reputasi kesetaraan gender negara itu menderita di tengah tuduhan terhadap perlakuan penguasa Dubai Mohammed bin Rashid Al-Maktoum terhadap putrinya Latifa.

Al-Maktoum, yang juga menjabat sebagai wakil presiden UEA, mengidentifikasi astronot wanita tersebut sebagai Noura Al-Matrooshi, astronot satunya sebagai Mohammed Al-Mulla.

Al-Maktoum mengatakan di Twitter bahwa mereka "dipilih dari lebih dari 4.000 kandidat untuk dilatih bersama NASA untuk misi eksplorasi ruang angkasa di masa depan."

Al-Matroushi, 28, bekerja sebagai insinyur di National Petroleum Construction Co. yang berbasis di Abu Dhabi, menurut pengumuman itu.

Al-Mulla, 33, bertugas sebagai pilot di kepolisian Dubai dan mengepalai divisi pelatihan, kata pemerintah.

Keduanya akan menuju ke Pusat Antariksa Johnson NASA di Houston, Texas, untuk pelatihan.

Apa rencana luar angkasa UEA?

UEA telah meluncurkan program luar angkasa yang ambisius termasuk membangun pemukiman manusia di Mars pada tahun 2117.

Pada 2019, Hazzaa Al-Mansoori menjadi astronot pertama UEA. Dia menghabiskan seminggu di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Pada bulan Februari, UEA menjadi negara Arab pertama yang meluncurkan misi antarplanet yang berhasil dengan pesawat ruang angkasa "Harapan" memasuki orbit Mars. Misi tersebut diluncurkan dari Jepang pada bulan Juli.

Misi tersebut diperkirakan akan menghabiskan dua tahun mengorbit Mars, mempelajari atmosfer planet dan perubahan musim serta mengambil gambar. Data tersebut akan dibagikan dengan komunitas ilmiah internasional.

Keberhasilan misi tersebut menjadikan UEA sebagai negara ke-5 di dunia yang mencapai Mars.

Wanita merupakan 80% dari tim sains di balik misi Mars, menurut Kementerian Negara untuk Ilmu Pengetahuan Lanjutan Emirat.(dw.com)

0 comments

    Leave a Reply