Setelah Kemarin Anjlok Tajam, Harga AISA Hari ini Sempat Naik 23,5% | IVoox Indonesia

May 25, 2025

Setelah Kemarin Anjlok Tajam, Harga AISA Hari ini Sempat Naik 23,5%

1

iVooxid, Jakarta – Harga saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) hingga berita ini diturunkan pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (01/02/2017), kembali menguat dan mencatat kenaikan harga sebesar Rp370, atau sekitar 23,5%, menjadi Rp1.945 per unit dibandingkan pada penutupan perdagangan Selasa (31/01/2017) sebesar Rp1.575 per unit.

Saham AISA pada Selasa kemarin secara tiba-tiba mengalami penurunan yang cukup dalam, yaitu sekitar Rp370, atau 19,02%, menjadi Rp1.575 per unit dibanding harga pada penutupan satu hari sebelumnya sebesar Rp1.945 per unit. Insiden itu terjadi beberapa saat sebelum penutupan perdagangan BEI.

Menurut kronologi perdagangan kemarin, saham AISA dibuka pada harga Rp1.950 per unit. Harga tersebut lebih tinggi Rp5, atau sekitar 0,26% dibandingkan pada penutupan satu hari sebelumnya sebesar Rp1.945 per unit. Bahkan, harga saham tersebut sempat mencapai Rp1.970 per unit. Tetapi, menjelang sesi penutupan perdagangan harganya terus anjlok menjadi Rp1.575 per unit.

Secara fundamental, kinerja keuangan perusahaan multinasional yang bergerak di bisnis makanan ini dinilai cukup baik. Menurut laporan keuangan perseroan per September 2016, laba bersih AISA tercatat sebesar Rp410,379 miliar (Rp107,21 per saham). Angka itu menunjukkan pertumbuhan laba sekitar 40,47% dibanding per September 2015 sebesar Rp292,153 miliar (Rp79,17 per saham).

Pertumbuhan laba bersih yang cukup signifikan itu ditopang oleh efisiensi penjualan AISA. Itu terlihat dari kenaikan beban pokok penjualannya per September 2016 yang hanya sekitar 3,82% menjadi Rp3,724 triliun dari Rp3,587 triliun. Kenaikan beban pokok penjualan tersebut masih jauh di atas peningkatan penjualan bersihnya sepanjang Januari-September 2016.

Adapun penjualan bersih AISA selama sembilan bulan pertama 2016 meningkat 10,52% menjadi Rp4,978 triliun dibanding per September 2015 sebesar Rp4,504 triliun. Karena itu, laba kotor AISA sepanjang periode tersebut melesat 36,75% menjadi Rp1,254 triliun dari Rp916,902 miliar.

Karena itu, penurunan harga saham AISA secara mendadak yang terjadi kemarin tidak masuk akal. Kemungkinan besar hal tersebut hanya disebabkan oleh siasat bandar saham yang mengendalikan pergerakan harganya agar dapat kembali mengakumulasi AISA dengan harga yang relatif rendah di perdagangan hari ini.

Apalagi manajemen AISA menargetkan pendapatan sebesar Rp7,6 triliun pada 2017, atau lebih tinggi 11,7% dibandingkan dengan target pendapatan 2016 sebesar Rp6,88 triliun. Target tersebut ditetapkan karena manajemen AISA optimistis terhadap pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini ketimbang tahun sebelumnya, sehingga bisnis AISA diprediksi akan dapat lebih agresif lagi.

Menurut Desilina, Corporate Secretary AISA, beberapa waktu lalu, AISA pada tahun ini akan memusatkan perhatian bisnisnya untuk mendorong penjualan beras kemasan bermerek yang sudah mulai dikembangkan sejak 2016 lalu. Kendati kontribusi penjualan beras baru sekitar 26% dari pendapatan konsolidasi AISA, namun manajemen perseroan menargetkan kontribusi pendapatan dari penjualan beras kemasan bermerek sebesar 40% dari total pendapatan penjualan beras AISA.

Langkah tersebut dilakukan manajemen AISA mengingat marjin laba kotor dari penjualan beras kemasan dapat mencapai 20%. Persentase tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan marjin laba kotor penjualan beras curah yang hanya sekitar 13%.

Menurut data BEI, saham AISA sepanjang Januari 2017 ditransaksikan pada kisaran harga Rp1.575-2.080 per saham. AISA ditransaksikan dengan volume perdagangan tertinggi sebanyak 11,809 juta unit pada 18 Januari 2017. Pada hari itu. harga AISA naik Rp70, atau 3,54% menjadi Rp2.050 per unit dibandingkan harga pada penutupan satu hari sebelumnya sebesar Rp1.980 per unit.

Sementara itu, investor asing melakukan aksi beli bersih (net buying) terbanyak untuk saham AISA pada Januari 2017 sebanyak 5,270 juta unit. Sedangkan aksi jual bersih (net selling) tertinggi mereka terhadap saham AISA terjadi pada 18 Januari 2017 sebanyak 1,477 juta unit.[abr]

0 comments

    Leave a Reply