Setelah Jatuh Lagi di Perdagangan Reguler, Saham Berjangka Wall Street Datar | IVoox Indonesia

May 13, 2025

Setelah Jatuh Lagi di Perdagangan Reguler, Saham Berjangka Wall Street Datar

wall street melemah

IVOOX.id, New York - Saham berjangka di Wall Street datar dalam perdagangan semalam pada hari Kamis (Jumat pagi 16/10 WIB) karena investor menunggu data penjualan ritel terbaru.

Futures di Dow Jones Industrial Average naik sekitar 30 poin. S&P 500 futures dan Nasdaq 100 futures keduanya naik sekitar 0,2%.

Data penjualan ritel, yang akan dirilis Jumat pukul 8:30 pagi ET, akan menawarkan pembaruan tentang pemulihan belanja konsumen. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan penjualan ritel naik 0,7% pada September, menyusul rebound 0,6% pada Agustus. Tidak termasuk mobil, penjualan diperkirakan naik 0,4%.

Indeks rata-rata utama menderita kerugian hari ketiga berturut-turut pada hari Kamis, penurunan terpanjang mereka dalam hampir sebulan.

Namun, Dow dan S&P 500 menutup posisi terendahnya pada Kamis, dibantu oleh penguatan saham-saham siklikal termasuk nama-nama keuangan dan real estat.

"Nilai / saham siklus memulihkan beberapa kinerja buruk mereka baru-baru ini dengan kekuatan di bidang energi, otomotif, transportasi, ritel non-esensial, dan keuangan." Adam Crisafulli, pendiri Vital Knowledge, mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Kamis.

Pelemahan saham minggu ini terjadi di tengah ketidakpastian seputar stimulus virus korona lebih lanjut serta kekhawatiran pandemi yang memburuk di seluruh dunia.

Anggota parlemen di Washington terus mengirim sinyal campuran tentang kemajuan menuju kesepakatan stimulus. Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan Kamis bahwa Gedung Putih tidak akan membiarkan perbedaan atas target pendanaan untuk pengujian Covid-19 menggagalkan pembicaraan stimulus dengan Demokrat.

Belakangan, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia akan menaikkan tawarannya untuk paket stimulus di atas levelnya saat ini sebesar $ 1,8 triliun. Demokrat DPR telah mengesahkan tagihan $ 2,2 triliun.

Sementara itu, lonjakan kasus virus korona baru di Eropa juga membuat investor gelisah. Pemerintah Inggris mengumumkan rencana untuk memberlakukan pembatasan virus korona yang lebih ketat di London, sementara pemerintah Prancis mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat awal pekan ini di tengah lonjakan kasus. Jerman juga telah mengumumkan aturan baru untuk mengekang penyebaran virus.(CNBC)

0 comments

    Leave a Reply